"Kami memfasilitasi Kelas Menanam yang ada di MI dengan belajar sambil bermain. Kami membuat inovasi laboratorium alam atau kebun sekolah dengan pertanian permakultur yang terintegrasi dengan kartu kuartet berbasis Augmented reality yang dapat diakses secara digital maupun fisik," jelas Ilham.
Permainan itu dapat dimainkan oleh siswa kelas 4-6 atau usia 9-12 tahun.
Satu tahun kemudian, Ilham memperoleh beasiswa yang mendukungnya membangun komunitas. Sejak itu, Ilham mulai berkolaborasi dengan lebih banyak teman kembali menghidupkan ide berbasis ekologis ini lagi.
"Melalui Beasiswa Bakti Nusa yang saya peroleh, saya mencoba untuk mengaktifkan kembali dalam bentuk komunitas Bestari Indonesia. Dengan fokus isu yang lebih spesifik yaitu ekosistem mangrove," jelas Ilham.
Saat ini, Bestari Indonesia telah mengembangkan permainan Ular Tangga Mangrove dan Kuartet Mangrove. Selain itu, edukasi mangrove melalui laman instagram.
Ilham berharap komunitas yang digawangi 11 orang ini bisa mencapai visi mewujudkan generasi muda peduli lingkungan yang selaras dengan zaman. "Bestari Indonesia harapannya bisa menjadi platform digital untuk menciptakan pengalaman belajar yang interaktif, inklusif dan menyenangkan," tutupnya. (Najma Alya Jasmine)