KRJogja.com—Rasa frustasi akibat tekanan kerja tentu pernah menimpa siapa saja.
Kala beban tugas menumpuk sementara tenggat waktu (deadline) kian mepet, tubuh merasa kian diburu.
Perasaan tersebut tentu tidaklah nyaman. Karenanya, tak heran, banyak orang memilih menghindar.
Alih-alih bersegera menuntaskan pekerjaan, mereka justru memilih lari dari tanggung jawab (ghosting).
Fenomena semacam itu sejatinya wajar terjadi. Pilihan kabur di saat tugas menumpuk juga amat manusiawi.
Mengingat, setiap manusia tak pernah merasa nyaman berada dalam kondisi tertekan ataupun terbebani.
Meski begitu, hal itu tak berarti bahwa tindakan tersebut layak beroleh pembenaran.
Dalam dunia kerja profesional maupun akademik studi, sikap lari dari tanggung jawab haram hukumnya.
Karenanya, perlakuan dan penyikapan yang baik perlu dilakukan agar tak berujung lari dari kenyataan.
Layanan pesan akal imitasi (AI) terkemuka, ChatGPT, memberikan beberapa saran untuk mengatasi masalah tersebut.
Pertama, ChatGPT menyarankan untuk melepaskan segala rasa bersalah terlebih dahulu.
Alih-alih melulu menyalahkan diri sendiri sebab kabur dari tanggung jawab, mulailah dengan kesadaran bahwa diri merasa lelah dan kewalahan.
Ganti pertanyaan “Mengapa aku begini” yang seolah menyudutkan dengan pertanyaan progresif “Hal kecil apa yang bisa ku mulai?”.
Kedua, siapkan rencana pengerjaan tugas dalam waktu yang masih bersisa. Alih-alih mengejar kesempurnaan, cukup tunaikan apa yang menjadi tanggungan.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.