Deteksi terhadap kondisi tanah di lahan mereka dapat mengurangi risiko kerusakan ekosistem, matinya biodiversitas, serta pencemaran sungai.
“Teknologi kami (soilsmologi) dapat menemukan area pemadatan tanah bawah. Hal ini dapat mengurangi risiko banjir sekaligus meningkatkan hasil panen,” ujar ilmuwan tanah di Kenya, Peter Mosongo.
Soilsmologi merupakan terobosan bagi pertanian masa depan. Kehadirannya tentu diharapkan dapat membantu petani meningkatkan produksi.
Tentu saja, produktivitas tersebut tanpa mengakibatkan kerusakan alam seperti yang telah berlangsung saat ini.
“Di Inggris, butuh waktu 500 tahun untuk 1 sentimeter tanah berkembang,” kata Peter Mosongo mengilustrasikan.