Ia lahir dari tekad untuk bergerak bersama, dari tangan-tangan yang mau bergandengan, dari mimpi-mimpi kecil yang dijaga dan dibesarkan setiap hari.
Baca Juga: Ratusan Peserta Meriahkan Alnesa Run MAN 1 Yogyakarta 2025
Partisipasi di SDN Tambakrejo 01 hidup bukan dalam slogan, tetapi dalam tindakan nyata. Guru yang tak lelah belajar, peserta didik yang terus membaca dan menulis, orang tua yang ikut membangun sudut baca, serta kepala sekolah yang terus menyalakan semangat perubahan. Semuanya bergerak dalam satu irama, yaitu membangun masa depan anak-anak di tengah segala keterbatasan.
Hari ini, SDN Tambakrejo 01 mungkin masih berdiri sederhana di pinggiran kota. Namun, siapa pun yang melangkah ke dalamnya akan segera tahu, bahwa di balik tembok sederhana itu, tumbuh harapan besar.
“Buat kami buku digital ini membuatnya aman dari banjir, tetapi lebih dari itu cara ini memastikan setiap karya anak tetap tersimpan dan bermanfaat bagi generasi berikutnya,” kata Tri.
Bahwa dari genangan air yang datang setiap tahun, literasi tetap tumbuh. Bahwa dari sudut-sudut baca digital sederhana, anak-anak Tambakrejo kembali membuka jendela dunia mereka. (Ati)