Forum Nasional Anak Indonesia Bangkit Bergerak, Maju Serentak, Selamanya Berdampak

Photo Author
- Sabtu, 22 Juli 2023 | 15:27 WIB
Sebanyak 644 anak Indonesia yang merupakan perwakilan dari Forum Anak Nasional, Forum Anak Provinsi, Forum Anak Kabupaten/Kota, Fasilitator Forum Anak Nasional, dan Pendamping Forum Anak Provinsi berkumpul di Semarang  (foto: istimewa)
Sebanyak 644 anak Indonesia yang merupakan perwakilan dari Forum Anak Nasional, Forum Anak Provinsi, Forum Anak Kabupaten/Kota, Fasilitator Forum Anak Nasional, dan Pendamping Forum Anak Provinsi berkumpul di Semarang (foto: istimewa)

Krjogja.com - SEMARANG - Setelah 3 (tiga) tahun lamanya anak Indonesia berjuang melewati pandemi Covid-19, sebanyak 644 anak Indonesia yang merupakan perwakilan dari Forum Anak Nasional, Forum Anak Provinsi, Forum Anak Kabupaten/Kota, Fasilitator Forum Anak Nasional, dan Pendamping Forum Anak Provinsi berkumpul di Semarang, Jawa Tengah untuk menyusun Suara Anak Indonesia (SAI) 2023 dan merayakan Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada 23 Juli mendatang.


Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga menyambut baik perwakilan anak Indonesia yang berbondong-bondong memenuhi area komplek Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Jawa Tengah dengan penuh suka cita.


Menteri PPPA mengapresiasi para perwakilan Forum Anak Nasional dan Daerah yang memiliki satu tujuan serupa, memotivasi anak-anak Indonesia untuk berani menyuarakan aspirasinya dan mengambil peran sebagai 2P (Pelopor dan Pelapor).


“Anak-anak hebat yang Bunda banggakan, hadirnya kalian di Semarang, Jawa Tengah merupakan suatu bentuk nyata pemerintah Indonesia yang berkomitmen untuk melibatkan anak Indonesia dalam upaya pembangunan berkelanjutan. Kalian yang hadir disini adalah representasi dari seluruh anak Indonesia yang semangat, optimis, dan siap menebar inspirasi bagi sesama. Bunda berharap semangat dan optimisme kalian dapat menelurkan karya-karya nyata yang brilian sehingga benar-benar dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak Indonesia,” ungkap Menteri PPPA, Kamis (20/07/2023).


Menteri PPPA mengemukakan, salah satu agenda penting dalam puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang diperingati setiap tahunnya adalah penyampaian Suara Anak Indonesia (SAI).


Suara Anak Indonesia (SAI) merupakan representasi aspirasi seluruh anak Indonesia kepada pemerintah untuk mewujudkan kebijakan yang lebih berpihak kepada pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak, sehingga pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dapat dirasakan dan dinikmati oleh seluruh anak Indonesia tanpa terkecuali.


Penyampaian Suara Anak Indonesia (SAI) pada Hari Anak Nasional (HAN) pun merupakan bentuk penghargaan terhadap pandangan anak yang juga merupakan pemenuhan hak anak sebagaimana tercantum di dalam Konvensi Hak Anak (KHA).


“Dalam mewujudkan dan memenuhi hak partisipasi anak untuk dalam pembangunan serta dihargai pandangannya, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) telah menginisiasi dan mendorong pembentukan Forum Anak sebagai wadah bagi anak untuk menyampaikan pendapat, aspirasi, gagasan, melakukan aksi nyata, dan ikut berpartisipasi dalam proses perencanaan pembangunan,” tutur Menteri PPPA.


Lebih lanjut Menteri PPPA menjelaskan, Forum Anak telah terbentuk di berbagai tingkatan pemerintahan daerah, mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, hingga desa/kelurahan, dijadikan sebagai wadah yang dapat digunakan oleh anak Indonesia untuk menyuarakan aspirasi, kebutuhan, keinginan, bahkan kekhawatiran tentang pemenuhan hak dan perlindungannya.


Forum Anak telah terbentuk di 34 provinsi, 466 kabupaten/kota, 1765 kecamatan, dan 344 desa/kelurahan. Melalui Forum Anak, Pemerintah Indonesia dan Kemen PPPA mendorong anak-anak Indonesia agar mengambil peran menyuarakan hak-haknya melalui berbagai kegiatan-kegiatan kepeloporan sebagai 2P (Pelopor dan Pelapor).


Serta diikutsertakan dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) di berbagai tingkatan pemerintahan. Anak-anak pun dapat mengekpresikan pandangannya serta berperan aktif dalam proses pembangunan dengan mempertimbagkan nilai-nilai dan kearifan lokal, etika, serta sopan santun.


“Di samping untuk menjalankan peran dalam memberikan pandangan dalam proses pembangunan, Forum Anak pun terus didorong untuk dapat berperan sebagai 2P (Pelopor dan Pelapor) karena anak-anak merupakan advokat terbaik bagi sesama anak-anak lainnya. Anak-anak lah yang paling mengetahui isu-isu anak harus segera diselesaikan dan solusi-solusi atas berbagai permasalahan anak. Melalui peran 2P, diharapkan anak-anak dapat turut berkontribusi dan berpartisipasi secara aktif sehingga anak Indonesia dimanapun berada mampu saling menginspirasi demi masa depan Indonesia yang gemilang,” jelas Menteri PPPA.


Dalam kesempatan tersebut, perwakilan Forum Anak Daerah Provinsi Papua Selatan, Darwis Eka Setyadi mengungkapkan Forum Anak Nasional (FAN) merupakan wadah bagi anak Indonesia untuk menyuarakan keluhan, kekhawatiran, hingga aspirasi terkait berbagai hal yang terjadi pada anak di daerah.


“Di Papua Selatan sendiri, banyak sekali anak-anak yang kecanduan dengan lem dan hal tersebut harus menjadi perhatian pemerintah daerah dan pusat , untuk menanggulangi hal tersebut agar anak-anak di Tanah Papua pun mendapatkan perlindungan dan pemenuhan hak yang sama dengan anak Indonesia lainnya. Isu tersebut yang akan kami usulkan ke dalam penyusunan Suara Anak Indonesia (SAI) agar pemangku kepentingan memberikan perhatian lebih khususnya bagi anak-anak Papua yang kerap kecanduan dengan lem,” ungkap Darwis.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

FEB Unimus Gelar Entrepreneurship Expo and Competition

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:30 WIB

HISPPI PNF Jawa Tengah Resmi Dikukuhkan

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:10 WIB

Kasus HIV/AIDS di Salatiga 1.055 Kasus

Kamis, 11 Desember 2025 | 10:05 WIB
X