SALATIGA - Ketua Tim Penggerak PKK Salatiga, Ny Denok Respati Sinoeng, mengatakan berdasarkan hasil koordinasi dan komunikasi lintas OPD di Salatiga dari 32 OPD yang , terdapat 21 OPD yang menyatakan kesediaan bersinergi dengan PKK.
Sedangkan dari rekapitulasi pelibatan dana dari 21 OPD tersebut bernilai total Rp 7.721.998.136. Sinergi yang dijalankan antara lain sebagai peserta, narasumber dan anggota tim.
Secara internal, tahun 2023 ini PKK juga akan bersinergi secara serius dengan 10 OPD yang akan berperan sebagai narasumber dan juri lomba.
“Pelibatan dana dari 21 OPD yang sudah sinergi dengan PKK nilainya Rp 7.721.998.136,” kata Denok Respati, saat Rakor dan Sinkronisasi Program PKK dan OPD, Senin (20/2/2023).
[crosslink_1]
TP PKK Kota Salatiga menurutnya juga berkomitmen untuk turut serta mengambil peran dalam penanggulangan kemiskinan, penanganan stunting, pencegahan dan penanggulangan pernikahan dini, pencegahan serta penanggulangan KDRT, kekerasan seksual dan perlindungan anak.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Walikota Salatiga, Sinoeng N Rachmadi mengatakan penanganan kemiskinan, stunting, Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT), kekerasan seksual, dan kekerasan terhadap anak di Salatiga jangan hanya oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) saja melainkan ada sinergi dari Tim Penggerak PKK.
Ia mengungkapkan, dalam catatannya, dari seluruh perangkat daerah yang ada, sekitar 67 persen sudah menyatakan sinergi dan kolaborasinya.
Sedangkan yang lain masih menunggu hingga anggaran perubahan 2023. Pelibatan anggaran OPD dalam kegiatan PKK bisa dalam bentuk pelibatan sebagai narasumber, aktivitas kegiatan program OPD, juri, ataupun dalam penyelenggaraan event.
“Kolaborasi TP PKK dengan OPD harus dimatangkan dan dimantapkan, sejalan dengan kebijakan dari pemerintah pusat maupun provinsi,”tandas Sinoeng N Rachmadi.
Ia menambahkan, tidak semua kegiatan bersifat karitas atau semacam pemberian bantuan, tetapi ada yang diarahkan kepada aktivitas yang menjamin keberlangsungan. (Sus)