KUDUS, KRJOGJA.com - Suhu politik menjelang pemilihan umum presiden (pilpres) 2024 semakin memanas. Sejumlah tokoh mulai digadang- gadang dan dimunculkan sebagai calon presiden (capres), baik dari kalangan partai maupun nonpartisan. Deklarasi para relawan capres pun marak, sebagai ujung tombak untuk penggalangan massa dalam menghadapi pesta demokrasi nasional dua tahun mendatang.
Dukungan terhadap tokoh yang dinilai layak jadi presiden periode 2024-2029, juga mulai digelorakan di "Kota Kretek" Kudus. Setelah emak- emak mengatasnamakan "Mak Ganjar" menggelar deklarasi mendukung Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sebagai capres pengganti Jokowi bertempat di gedung Grha Mustika Kecamatan Jati, Rabu (22/06/2022) sore giliran deklarasi relawan Erick Thohir menggelar deklarasi di Rumah Makan Ulam Sari Kudus. Mereka menyebutnya relawan 'JAKET', yakni Jaringan Komunitas Erick Thohir Presiden 2024. Deklarasi diikuti lebih 100 relawan.
Ketua Relawan 'JAKET' Koordinator Wilayah (Korwil) Jawa Tengah, Fathur Rahman mengatakan, relawan yang menggelar deklarasi mendukung Erick Thohir sebagai Capres 2024 merupakan gabungan dari berbagai komunitas masyarakat. Mereka memiliki kesamaan dalam hal penyelenggaraan pemilu dengan memberikan kesempatan seluas- luasnya bagi warga negara yang memiliki hak mencalonkan diri sebagai capres. Selain itu warga juga memiliki hak untuk menentukan pilihan.
Menurutnya, 'JAKET' Kudus saat ini didukung oleh komunitas buruh, pelaku UMKM, pemuda, pelajar, petani dan mahasiswa. Deklarasi di Kudus ini sebagai permulaan untuk dijadikan semangat bagi para relawan pendukung Erick Thohir. Relawan 'JAKET' daerah lain di lingkup wilayah Muria Raya seperti Jepara, Pati dan Rembang, segera menyusul melakukan deklarasi serupa. Pihaknya juga berharap kegiatan ini dapat mendorong elemen masyarakat lainnya yang memiliki idaman capres Erick Thohir untuk menyelenggarakan kegiatan sama.
"Deklarasi ini bagi kami tidak sekedar kegiatan seremonial belaka, namun merupakan pernyataan aspirasi akan sosok pemimpin," katanya.
Relawan 'JAKET' menyelenggarakan deklarasi dengan capres dari kalangan nonpartisan, diharapan masyarakat tidak hanya disodori pasangan capres minimalis, seperti halnya pemilu sebelumya hanya dua pasangan capres. Pengalaman pemilu lalu memberikan dampak polarisasi yang hingga saat ini masih menyakiti masyarakat.
"Deklarasi ini sebagai bentuk usaha kami menolak bentuk boneka voting di masyarakat. Intinya, semakin banyak calon semakin baik, sehingga masyarakat lebih leluasa menentukan pilihan," tandasnya. (Trq)
