SEMARANG,KRJOGJA.com - Dosen Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang (Polines) Prof Dr Totok Prasetyo BEng MT IPU ACPE dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang llmu thermodinamika, Rabu (2/2/2022).
Pengukuhan mantan Direktur Kelembagaan Dikti ini dilakukan Ketua Senat Polines Dr Jusmi Amid SE MSi dan pengalungan tanda guru besar dilakukan oleh Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi Dr Henri Togar Hasiholan Tambunan SE MA mewakili Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek.
Orasi ilmiah pengukuhan Prof Totok Prasetyo berjudul "Pemanfaatan Energi Panas Bumi Temperatur Rendah Menggunakan Teknologi Organic Rankine Cycle (ORC) dengan Fluida Kerja R123". Inti pidato menggambarkan ide gagasannya terkait betapa besarnya potensi sumber daya alam Indonesia khususnya di sektor panas bumi.
“Harta karun energi yang tidak ternilai ini tersimpan dalam perut bumi Ibu Pertiwi, Indonesia.Sampai saat ini belum terekploitasi sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat Indonesia. Panas Bumi yang ada di hampir seluruh wilayah nusantara harus dikonversikan menjadi Energi Listrik" ujar Prof Totok Prasetyo.
Menurutnya pula, salah satu bidang ilmu yang memiliki peran utama dalam proses konversi energi adalah Ilmu Termodinamika. Termodinamika merupakan salah satu cabang fisika yang membahas mengenai perubahan energi panas menjadi bentuk energi lain. Hukum pertama termodinamika dan hukum termodinamika kedua menjadi acuan dalam membahas mengenai perubahan energi. Hal ini merupakan jawaban solusi atas paradigma baru penggunakan energi alternatif, dan menjadi fokus kajian penelitian-penelitian dirinya selama ini.
"Wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang termasuk ke dalam kawasan wilayah Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire, menyimpan potensi sumber energi panas yang sangat besar tersedia begitu saja oleh alam. Potensi tenaga panas bumi dengan energi panas mencapai temperatur diatas 3.000 C telah dimanfaatkan dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), akan tetapi terdapat potensi sumber panas dengan temperatur rendah berkisar antara 800C sampai dengan 1.500C yang juga bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik dengan teknologi Organik Rankine Cycle (ORC)" tambah Prof Totok Prasetyo.
Lebih lanjut, alumni S3 IPB dan S1 perguruan tinggi di Inggris ini menyebutkan ilmu Termodinamika benar-benar diaplikasikan untuk mengubah energi panas, dikonversikan menjadi energi listrik. Dengan demikian kedepannya waste energy panas yang terjadi pada temperatur rendah (800C sampai dengan 1500C) dapat diminimalisir karena deviasi temperatur pada dasarnya dapat diekploitasi untuk menghasilkan energi listrik.
Diakhir orasi ilmiahnya, Prof Totok Prasetyo yang juga alumni angkatan ke-1 Polines (dulu masih bernama Politeknik Undip) ini menyimpulkan berdasarkan hasil simulasi laboratorium system ORC dengan temperatur 110°C dan 120°C serta menggunakan berbagai jenis fluida kerja di atas maka secara Termodinamika fluida kerja R123 memiliki performance yang terbaik dibandingkan dengan fluida kerja yang lain. (Sgi)