SEMARANG, KRJOGJA.com - Cingklung atau kerupuk stik singkong merupakan makanan khas Kabupaten Wonosobo yang terbuat dari singkong. Dan Desa Slukatan merupakan salah satu daerah penghasil singkong potensial di Kabupaten Wonosobo.
Melimpahnya hasil pertanian berupa singkong, menjadikan singkong sebagai bahan baku pangan olahan tradisional. Produk olahan singkong merupakan salah satu agribisnis yang potensial untuk dikembangkan. Permintaan produk cingklung terus mengalami peningkatan karena rasanya yang enak dan gurih. Namun, terdapat beberapa kendala dalam upaya penambahan kapasitas produksi di antaranya keseluruhan proses produksi dilakukan secara manual, pembuatan produk dilakukan di ruang produksi yang menyatu dengan rumah tinggal dengan kondisi seadanya dan jauh dari standar kelayakan untuk proses pembuatan makanan. Kendala lain, pemasaran produk masih menggunakan sistem konvensional serta produk dijual tanpa kemasan dengan label yang menunjukkan ciri khas dari Usaha Kecil Menengah (UKM).
Politeknik Negeri Semarang (Polines) sebagai perguruan tinggi vokasi memiliki peran penting dalam menerapkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi khususnya penerapan teknologi tepat guna (TTG) dan penerapan good manufacturing practices sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (DRPM Kemenristek-BRIN) tahun 2021.
Tim pengabdian masyarakat Polines teridiri 3 dosen (jurusan Teknik Mesin dan Teknik Elektro) yaitu Ragil Tri Indrawati ST MT (Ketua Tim) dengan 2 anggota Farika Tono Putri ST MT dan Rizkha Ajeng Rochmatika ST MT dibantu 2 mahasiswa melaksanakan pendampingan penerapan teknologi tepat guna (TTG) dan penerapan good manufacturing practices pada UKM Cingklung Slukatan yang dirintis oleh Setiyadi Pramono.
Pendampingan berfokus membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh mitra UKM terutama dalam bidang produksi dan manajemen, baik manajemen pemasaran maupun manajemen mutu dan kesehatan produk.Keseluruhan rangkaian kegiatan dilaksanakan 27 Maret 2021 hingga bulan November 2021 mendatang. Dalam bidang produksi, tim pengabdi memberikan bantuan Teknologi Tepat Guna dan pelatihan penggunaan Mesin Pemotong Cingklung otomatis dengan kapasitas 60 kg/jam yang terbuat dari bahan yang sesuai dengan standar keamanan pangan (food grade).
"Mesin ini dilengkapi motor listrik sebagai tenaga penggerak dan dilengkapi pengatur ketebalan potongan cingklung. Dengan menggunakan mesin ini dapat meningkatkan produktivitas UKM. Hasil uji coba penggunaan mesin menunjukkan bahwa hasil potongan menjadi lebih rapi dan seragam, serta menghemat waktu dan tenaga. Dalam bidang manajemen pemasaran, tim pengabdi membuatkan branding product berupa kemasandan logo yang memberikan ciri khas dari UKM, memanfaatkan media pemasaran online berupa media sosial dan pendaftaran pada e-commerce serta memberikan ponsel android sebagai penunjang kegiatan pemasaran. Selain itu, dalam bidang manajemen pemasaran tim pengabdi memberikan pelatihan terkait dengan pemasaran dengan menggunakan media online" ujar Ketua Tim Ragil Tri Indrawati ST MT.
Keseluruhan rangkaian dalam bidang pemasaran ini bertujuan guna memperluas jangkauan pemasaran produk. Sedangkan dalam bidang manajemen mutu dan kesehatan produk, tim pengabdi menerapkan good manufacturing practices dengan melakukan pembuatan ruang produksi yang sehat dan higienis serta memberikan penyuluhan kepada UKM untuk mengubah pola pikir dan kebiasaan pelaku UKM agar menerapkan standar kebersihan dalam proses produksi. Ruang produksi memiliki ukuran (4 x 6) m. Ruang produksi dapat digunakan untuk melakukan seluruh proses kegiatan produksi, sehingga tidak lagi menyatu dengan ruang yang lain.
Menurut Ragil Tri Indrawati, dengan adanya penerapan teknologi tepat guna dan penerapan good manufacturing practices dalam kegiatan ini dapat meningkatkan produktivitas UKM dan pemasaran, sehingga berimbas pada kesejahteraan masyarakat.
“Tim berterimakasih kepada DRPM Kemenristek-BRIN) tahun 2021 atas didanainya kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk UKM di Wonosobo ini†pungkas Ragil Tri Indrawati. (Sgi)