KSAD Optimalkan 95 RST Tangani Pasien Covid

Photo Author
- Kamis, 29 Juli 2021 | 22:44 WIB
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa (2 dari kiri) disampingi istri dan Pangdam IV Diponegoro menyapa tenaga kesehatan RST Bhakti Wira Tamtama Semarang. KRJogja.Com-Chandra AN
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa (2 dari kiri) disampingi istri dan Pangdam IV Diponegoro menyapa tenaga kesehatan RST Bhakti Wira Tamtama Semarang. KRJogja.Com-Chandra AN

SEMARANG, KRJogja.Com - KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa memgungkapkan, TNI AD melalui 95 rumah sakitnya di seluruh Indonesia, telah intensif sejak awal 2020 menangani pasien Covid-19. Baik saat pandemi datang di gelombang pertama maupun kedua, TNI AD telah berusaha mengelolanya secara nasional. Penanganan tersebut dimaksudkan agar pelayanan di rumah sakit bisa maksimal.

"Jika dibiarkan, takutnya akan ada rumah sakit yang kewalahan karena perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan positivity rate antar daerah berbeda-beda. Ada suatu rumah sakit yang penuh, namun ada juga yang lowong. Inilah yang coba dikelola dengan manajemen yang baik," jelasnya kepada wartawan saat mengunjungi RST Bhakti Wira Tamtama Kesdam IV Diponegoro, Kamis (29/7/2021).

Dicontohkan KSAD, kebutuhan dokter umum, perawat, hingga spesialis patologi klinik di laboratorium PCR, diambil dari rumah sakit daerah-daerah lain dan disalurkan kepada rumah sakit yang mengalami positivity rate tinggi. Misalnya saja dari rumah sakit Palembang dan Makasar, kemudian dibawa ke rumah sakit yang sedang banyak pasiennya. Belum lagi untuk obat-obatan. Kejadian seperti mengambil tenaga dari rumah sakit di Jawa Timur dan Jawa Barat untuk dikirim ke Jawa Tengah, sementara untuk Jawa Tengah kirim oksigen ke Jawa Timur dan seterusnya, sudah berlangsung selama ini. Hal tersebut, tutur KSAD, merupakan salah satu alasan mengapa perlunya mengikuti proses penanganan Covid-19 ini secara terus-menerus.

"Kami menyebut kondisi ini sebagai manajemen saling bantu. Kalau tidak kerja sama maka tidak akan bisa bagus penanganannya. Termasuk memperhatikan pasien yang membutuhkan ICU berdasarkan Bed Occupancy Ratio (BOR) atau angka yang menunjukkan prosentase tingkat penggunaan tempat tidur pada satuan waktu tertentu di unit rawat inap. Misalnya saat BOR ICU di Madiun 100 persen, sementara di RST dr Soedjono Magelang masih ada, maka pasiennya ditarik ke sana. Padahal dari Madiun harusnya ke Malang, tapi itu tidak. Jadi, penanganan Covid-19 memang tidak perlu mengenal adanya batas wilayah administrasi, sehingga bantuannya bisa optimal," tambah dia.

Dalam kunjungan ke Jawa Tengah, KSAD bersama istri yang juga Ketua Persit Kartika Candra Pusat, didampingi Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudiyanto dan Kasdam IV Diponegoro Brigjen TNI Widhi Prasetijono juga menyemangati nakes melalui video konferensi. Bahkan KSAD juga membagikan paket Sembako serta obat herbal untuk menguatkan imun.

Selain 109 paket sembako di RST Bhakti Wira Tamtama Semarang, bantuan juga disalurkan kepada Nakes di RST Wijayakusuma Purwokerto sebanyak 215 paket.(Cha)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

FEB Unimus Gelar Entrepreneurship Expo and Competition

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:30 WIB

HISPPI PNF Jawa Tengah Resmi Dikukuhkan

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:10 WIB

Kasus HIV/AIDS di Salatiga 1.055 Kasus

Kamis, 11 Desember 2025 | 10:05 WIB
X