Turunkan Angka Anemia, Perlu Edukasi Masif Ke Masyarakat Perlunya Gizi Seimbang

Photo Author
- Senin, 22 Februari 2021 | 18:30 WIB

SEMARANG,KRJOGJA.com- Himpunan Mahasiswa Gizi (HIMAGI) Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan (FIKKES) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) bekerjasama dengan Prodi Gizi Fikkes Unimus menggelar Webinar Gizi dan Kesehatan 2021 di kampus setempat dan dilakukan secara daring memalui zoom dan youtube, Sabtu (20/2/2021).

Acara dibuka Wakil Rektor III Unimus Dr Samsudi Raharjo MT MM dihadiri Dekan Fikkes Dr Ali Rosidi SKM Mkes, Kaprodi Gizi Fikkes Unimus Yuliana Noor Setiawati Ulvie SGz MSc serta menampilkan 4 pembicara, Prof Drh M Rizal Damanik MRepSc PhD (guru Besar Gizi Masyarakat IPB), Dr Toto Sudargo SKM MKes (Pengurus Persatuan Ahli Gizi Indonesia/Persagi Pusat), Dr Rita Ramayulis DCN MKes (Ketua Indonesia Sport Nutritionist Association/ISNA), dan Ir Purwanti Susanti MKes (dosen Unimus).

Menurut WR III Unimus, webinar tentang gizi dan pangan sangat penting di masa pandemi covid-19 sebagai sarana mengedukasi masyarakat meningkatkan gizi. Meningkatnya gizi menjadi imun masyarakat meningkat dan imun yang baik merupakan salah satu cara pencegahan covid-19.

Sejumlah poin webinar dengan topik “Peran Penting Pangan Lokal dan Ketahanan Pangan Keluarga dalam Mendukung Remaja Sehat Bebas Anemia di Masa Pandemi Covid-19” yang diikuti sekitar 500 peserta ini di antaranya sangat ironis kalau banyak masyarakat Indonesia yang mengalami anemia karena Indonesia sangat subur dan melimpah bahan pangan apapun (flora fauna). Kalau misalnya terjadi di negara yang gersang dan tidak subur seperti di Afrika dan lain lain bisa dimaklumi.

“ Bila yang banyak mengalami anemia dan kekurangan Vitamin A itu negara kurang subur bisa dimaklumi, tetapi Indonesia subur, selalu ada matahari sepanjang tahun sehingga flora fauna sangat melimpah sebagai bahan pangan. Data terakhir menunjukkan banyak remaja, ibu hamil, dan ibu menuyusui mengalami anemia mencapai 60 persen mengalami kekurangan zat besi, kurangnya sel darah merah. Tanda tanda anemia di antaranya kurang nafsu makan, lesu lelah, pusing, dan mata berkunang” ujar Prof Drh M Rizal Damanik.

Menurut Prof M Rizal Damanik, masyarakat belum banyak yang memahami pola gizi seimbang sehingga perlu edukasi komprehensif dan masif ke masyarakat tentang konsumsi pangan seimbang. Karena dampak anemia bisa mengakibatkan kematian ibu dan anak, meningkatnya jumlah angka kelahiran yang tidak cukuo umur sehingga tumbuh kembang bayi menjadi terhambat yang ujungnya menghambat kognitif bayi dan menjadi anak tidak produktif.

Ketua Himagi Fikkes Unimus Alhafid Taufiqurrohman dan Ketua Panitia Webinar Destya Dwi Ajeng Safitri menyampaikan perlunya mahasiswa Gizi mengikuti webinar untuk lebih memahami persoalan anemia dan pola gizi seimbang di masyarakat Indonesia. (Sgi)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

FEB Unimus Gelar Entrepreneurship Expo and Competition

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:30 WIB

HISPPI PNF Jawa Tengah Resmi Dikukuhkan

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:10 WIB

Kasus HIV/AIDS di Salatiga 1.055 Kasus

Kamis, 11 Desember 2025 | 10:05 WIB
X