GROBOGAN, KRJOGJA.com - Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi menegaskan, jajaran Polri dabn TNI di Jateng akan terus mendorong petani dalam usaha meningkatkan produksi pangan, terutama padi. Hal itu dilakukan agar ketahanan pangan nasional tetap stabil sehingga bisa mempercepat perekonomian nasila dalam menghadapi pandemi corona.
“Sesuai intruksi Bapak Kapolri, Polri harus ikut serta dan mengawal jaring ketahanan pangan di saat pandemi korona. Di tengah pandemi korona yang melanda dunia termasuk Indonesia, telah mempunyai implikasi terhadap sendi-sendi ekonomi bangsa Indonesia. Untuk itu kita tidak boleh kalah dengan implikasi korona ini. Kita harus beradaptasi dengan kebiasaan kehidupan baru salah satunya dengan pakai masker, hand sanitizer, cuci tangan memakai sabun dengan air mengalir harus dibiasakan,†tegas Kapolda ketika melaksanakan panen padi musim tanam dua (MT-II) di Desa Rajek Kecamatan Godong Grobogan, Senin (13/07/2020).
Kegiatan panen raya padi dilakukan bersama Bupati Grobogan Sri Sumarni, Kapok Sahli Pangdam IV Diponegoro Brigjen TNI Rimbo Karyono. Kapolres dan Dandim 0717 Purwodadi. Dalam kesempatan itu, Kapolda menyerahkan bantuan benih padi, jagung, lele, gurami, ternak kambing dan sapi kepada sejumpah kelompok tani. Selain itu, Kapolda juga melakukan tabur benih ikan sebanyak 30.000 ekor terdiri dari ikan lele, nila dan emas di Kali Mati Bendung Klambu.
Sementara itu, Bupati Grobogan Sri Sumarni melaporkan, luas panen padi di daerahnya tahun 2019 mencapai 136.209 hektare, dengan produksi 772.521 ton gabah kering giling. Sehingga Kabupaten Grobogan menjadi kabupaten penghasil beras terbesar di Jateng, dan salah satu dari 10 kabupaten penghasil beras terbesar di Indonesia.
"Untuk tahun 2020 ini, rencana luas panen akan ditingkatkan menjadi 137.050 hektare, dengan target produksi sebanyak 781.870 ton gabah kering giling. Disamping komoditas padi, Grobogan juga dikenal sebagi sentra jagung, kedelai, kacang hijau, ternak sapi potong, semangka, melon, cabai dan bawang merah. Khusus untuk sapi potong, lanjut bupati, populasinya mencapai sekitar 200.000 ekor dan merupakan penghasil ternak sapi potong terbesar nomor 2 di Jateng,†ungkapnya. (Tas)