SEMARANG,KRJOGJA.com- Beberapa hari pelaksanaan Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) 2020 yang digelar di Universitas Diponegoro berjalan lancar dengan protokol kesehatan yang diterapkan secara ketat.
Peserta UTBK SBMPTN yang berasal dari berbagai wilayah di Jawa Tengah ini, mengikuti protokol kesehatan dengan tertib. Mereka mengenakan masker dan mengantri untuk mencuci tangan serta menjaga jarak setiba di lokasi tes. Begitu pula saat memasuki gedung, peserta berbaris tertib menunggu giliran pengecekan suhu tubuh oleh petugas.
Demikian pula para pengantar, dengan tertib mengikuti arahan petugas seperti menurunkan peserta tes di titik yang telah ditentukan dan segera meninggalkan area. Protokol kesehatan yang diterapkan Universitas Diponegoro secara ketat ini, demi menjaga kesehatan dan keselamatan seluruh komponen yang terlibat UTBK seperti panitia, peserta dan pengantar.
“Dalam pelaksanaan UTBK ini, Undip sudah mendapatkan ijin dari Gugus Tugas Percepatan Covid-19 Kota Semarang. Untuk itu Undip menerapkan protokol kesehatan yang ketat, baik bagi para peserta, pengantar dan juga panitia yang bertugas selama pelaksanaan ujian. Semua peraturan yang ditetapkan oleh Gugus Tugas kita patuhi, demikian pula peraturan dari LTMPT (pusat)â€, ujar Rektor Undip Prof Dr Yos Johan Utama SH MHum kepada pers Rabu (8/7/2020).
Menurut Prof Yos Johan Utama, protokol kesehatan yang wajib diterapkan antara lain kewajiban memakai masker, selalu menjaga jarak, peserta mencuci tangan sebelum memasuki ruang ujian, pengukuran suhu badan suhu, serta sebelum pelaksanaan ujian dilakukan penyemprotan disinfektan.
Pada pelaksanaan UTBK tahun ini Undip menyediakan komputer 995 unit. Lokasi ujian dilaksanakan di Kampus Pleburan dan Kampus Tembalang yang tersebar di seluruh fakultas dan gedung ICT. UTBK dilaksanakan dalam 2 tahap, tahap I tanggal 5 Juli-14 Juli 2020 dan tahap II 20 Juli-29 Juli 2020. Tes dilakukan dua sesi setiap hari. Sesi pagi pukul 09.00 WIB dan sesi siang dimulai pukul 14.00 WIB. Adapun peserta UTBK tahun 2020 ini 23.092 peserta terdiri peserta reguler dan KIP-K dengan presentase masing-masing 81.74% dan 18.28%. Peserta berasal dari seluruh kota dan kabupaten di Jawa Tengah, serta beberapa kota di luar Jawa Tengah. (Sgi)