SEMARANG KRJogja.com - Detasemen Polisi Militer (Denpom) IV/5 Semarang menggelar program berbagi peduli korban dampak COVID-19. Mulai dari anggota tamtama, bintara hingga perwira menyisihkan pendapatan mereka sebagai abdi negara untuk membantu masyarakat yang terdampak.
Bantuan diberikan kepada masyarakat tidak mampu mendapatkan sembako, hingga pengrajin batik yang nyaris kehilangan pendapatan karena sepinya order.
Dandenpom IV/5 Semarang Mayor CPM Okto Femula SH MHan, Senin (27/4/2020) petang menyampaikan ada 5.000 paket yang sudah disiapkan dan untuk dibagikan pada masyarakat terdampak yang ada di sekitar pemukiman anggota, khususnya di Kota Semarang.
"Selain dari menyisihkan pendapatan, kami juga mendapat dukungan dari berbagai rekan dan mitra Denpom IV/5 semarang yang ikut berbagi. Mereka ada dari rekan Komunitas Sepeda Denpom IV/5, Double Cabin Indonesia Club, juga beberapa pengusaha. Mereka dengan sukarela ikut berbagi bersama kami untuk memperhatikan warga terdampak COVID-19," ungkap Okto Femula.
Paket Sembako antara lain berisi beras, minyak, gula, mie instan dan masker. Masker menurut Okto Femula juga dipesan khusus dari pengrajin batik yang selama pandemi COVID-19 terancam tidak produksi di Solo.
"Daripada tidak produktif karena terganggu penjualannya, mereka kami beri order membuat masker dari kain-kain batik yang sedianya untuk bahan daster dan hem. Daripada tidak ada pemasukan, akhirnya mereka menerima order kami. Kami pesan 3.000 pcs dengan harga satuannya Rp 5.000. Hal ini ternyata cukup membantu mereka untuk menutup upah pekerja sebanyak 50 orang," kata Okto Femula.
Dalam situasi terdampak COVID-19, Denpom IV/5 bersama masyarakat terus menggalang kebersamaan, termasuk melakukan kegiatan penyemprotan dan mensosialisasikan gerakan hidup bersih dan sehat. Harapannya melalui kebersamaan, akan mudah mengatasi COVID-19.
Meski kini fokus pada upaya pencegahan mewabahnya COVID-19 bersama Gugus Tugas Pencegahan COVID-19 Kota Semarang, Denpom IV/5 juga tetap memperhatikan tugas utamanya sebagai penegak hukum dan disiplin militer di wilayah hukum militer Semarang.
"Kami bersyukur selama COVID-19 ini angka pelanggaran hampir dikatakan tidak ada. Pembatasan keluar rumah dan satuan oleh para Komandan Satuan juga mempengaruhi tingkat pelanggaran, terutama pelanggaran lalu lintas," ungkap Dandenpom IV/5 Semarang. (Cha)
