SEMARANG, KRJOGJA.com - Pandemi Covid-19 telah mengubah tradisi dan bahkan meniadakan peribadahan yang melibatkan banyak umat, antara lain Salat Jumat dan bahkan Tarawih saat Ramadan. Namun demikian, kegiatan ziarah ke makam leluhur di TPU Bergota pada Kamis (23/04/2020) terlihat berjalan seperti adanya, meski jumlah peziarah tak sebanyak sebelum ada pandemi Corona.
Kelik (42), penjaga kubur Blok H TPU Bergota mengatakan kunjungan ziarah makam sehari jelang Ramadan cukup banyak dibanding sebelumnya. "Hari ini saya lihat di beberapa makam ada yang memgunjungi. Sebelumnya sepi nyenyat, pada saat ada pemakaman pelayatnya pun bisa dihitung pakai jari. Hari ini yang ziarah cukup lumayan," katanya sambil melihat uang yang ada di genggaman tangannya hasil pemberian peziarah.
Pria juru kunci yang tinggal tak jauh dari TPU Bergota ini pun mengaku diluar dugaannya bila pada pandemi Covid-19 ini ternyata banyak yang luangkan waktu ziarah makam leluhur, padahal ada instruksi pembatasan keluar rumah. Pasar Bunga Bergota pun juga banyak dikunjungi peziarah yang hendak membeli perlengkapan ziarah seperti bunga, air mawar dan lainnya.
Sunarti (65) penjual bunga mengaku saat ini termasuk pembelinya lumayan, meski tak seramai tahun-tahun lalu sebelum ada Corona. Perempuan asal Desa Bandungan ini mengaku harga bunga kali ini tidak semahal tahun-tahun lalu.
"Cenderung stabil karena mungkin dampak Corona, kalau tidak segera terjual bunga akan layu dan busuk. Hari ini harus terjual habis, jadi tidak berani menaikkan harga," kata Sunarti.
Rina (46) pembeli mengaku harga bunga saat ini tidak umpak-umpakan. "Saya beli bunga sedap malam satu tangkainya Rp 5 ribu. Tahun lalu satu tangkai bisa Rp 20 ribu," kata Rina.
Ia nekat keluar rumah karena memang untuk nyekar ke makam kedua orang tuanya. "Kebetulan hari ini tanggal lahir almh ibu. Jadi saya sempatkan mumpung belum puasa Ramadan.Cuma ke makam saja, habis ini langsung pulang masuk rumah lagi menghindari Covid-19," kata Rina. (Cha)