SEMARANG, KRJOGJA.com - Pada 5 Januari 2019, Partai Persatuan Pembangunan ( PPP) telah genap berusia 46 tahun. Diusia yang cukup matang tersebut, PPP telah menjadi partai Islam paling kokoh di Indonesia. Sedangkan beberapa partai Islam yg muncul di era reformasi telah banyak yg berguguran, dan menanggalkan asas Islamnya.
Demikian ditegaskan Ketua DPW PPP Jawa Tengah Masruhan Samsurie kepada KRjogja.com di Semarang Minggu (6/1). PPP yang berhasil meraih sekitar 8 persen perolehan suara pada Pemilu 2014 lalu di Jateng, hingga sekarang masih menunjukkan kekokohannya sebagai partai Islam, berazas Islam dan didukung oleh umat Islam dari berbagai golongan, ada warga NU, warga Muhammadiyah, warga Rifaiyah dan berbagai golongan umat Islam lainnya.
Masruhan mengakui trend perolehan suara untuk PPP dari pemilu ke pemilu cenderung mengalami penurunan. Namun untuk Pemilu 2019 mendatang, Masruhan yakin PPP, khususnya di Jawa Tengah akan bangkit dan akan menemapatkan kembali kadernya di kursi Wakil Ketua DPRD Jateng.
“Pemilu yang akan dailaksanakan pada April 2019 nanti kami target perolehan suara PPP di Jateng bisa mencapai 10 persen. Modal untuk meraih targetkan pertama hikmah dari dualisme PPP selama hanpir 3 tahun akan memperkokoh konsolidasi wawasan PPP di Jateng sampai di akar rumput. Fanatisme ideologi akan semakin menguat,†tutur Masruhan.
Selain itu, sinergitas komunitas santri di Jawa Tengah cukup untuk menambah kekuatan partai berlambang Ka’bah ini. Komunitas santri ini adalah mereka yang alumni pesantren baik pesantren2 di Jateng, di Jatim maupun dari Saudi Arabia, Mesir dan Yaman. (Bdi)