SALATIGA, KRJOGJA.com - Klaim pembayaran biaya pengobatan pasien di RSUD Salatiga yang belum dibayar oleh Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) dalam kurun waktu 4 bulan ini kurang lebih Rp 32 miliar.Â
Pihak manajemen saat ini terus melakukan penagihan dan klaim setiap saat meskipun masih dijanjikan oleh pihak BPJS. Hal ini diungkapkan Direktur Umum RSUD Salatiga, Sri Pamudji Eko Sudarko kepada KRJogja.com, Minggu (25/11/2018).Â
“Klaim biaya kesehatan kepada BPJS dari rumah sakit jumlahnya kurang lebih Rp 32 miliar sejak 4 bulan lalu belum dibayar. Sehingga kami sebagai pihak manajemen mencari terobosan agar tetap bisa menalangi biaya terkait pengobatan pasien yang dijamin oleh BPJS,†jelas Sri Pamudji Eko Sudarko.Â
Ia menambahkan setiap bulan pihaknya selalu mengklaimkan biaya yang dikeluarkan pihak RSUD Salatiga kepada BPJS. Namun dalam pembayaran selalu tidak dibayar penuh dengan alasan menunggu pemerintah pusat. Sri Pamuji Eko Sudarko menjelaskan, sebagai contoh RSUD mengklaimkan sebesar Rp 8 miliar, kemudian dibayar tidak penuh seperti Rp 1,5 miliar. Manajemen harus memutar otak untuk menalanginya. Â
“Akhirnya uang milik RSUD Salatiga dari klaim BPJS yang belum terbayar mencapai angka Rp 32 miliar selama 4 bulan itu,†tukasnya.Â
Untuk mengatasi masalah tersebut, RSUD ke depan akan bekerja sama dengan beberapa bank untuk membiayai sementara kebutuhan RSUD dan selanjutnya dibayar setelah klaim BPJS cair secara penuh. “Kami sedang merintis kerjasama,†katanya. (Sus)