BLORA, KRJOGJA.com - Pemkab Blora dan Bojonegoro Jatim rencana akan patungan membangun jembatan di atas Sungai Bengawan Solo. Hal itu disampaikan Bupati Blora Djoko Nugroho ketika naik perahu bersama Bupati Bojonegoro Anna Muawanah di Sungai Bengawan Solo, Senin (19/11/2018).
“Untuk membangun jembatan di Sungai Bengawan Solo, membutuhkan biaya tidak sedikit. Sehingga dua kabupaten rencana akan patungan dan juga akan kita mintakan bantuan ke Kementerian PUPR,†ujar Bupati Blora.
Selama ini, pertumbuhan ekonomi wilayah selatan Kabupaten Blora seperti Kecamatan Kradenan, Kedungtuban, Randublatung dan Jati relatif lambat karena akses transportasi terbatas. Padahal wilayah Blora bagian selatan merupakan daerah lumbung padi. Ketika ingin menjual hasil panen ke Jatim, petani setempat harus memutar lewat Cepu yang jaraknya sekitar 40 kilometer.
“Hasil panen sebagian besar dijual ke daerah Ngraho Bojonegoro dan sekitarnya. Jika di sini ada jembatan, maka jarak tempuhnya hanya sekitar 10 kilometer. Betapa senangnya warga kita jika ada jembatan di Sungai Bengawan Solo. Belum lagi soal akses pendidikan dan kesehatan. Selama ini mereka akan ke Bojonegoro harus naik perahu,†ungkap Bupati Djoko Nugroho.
Mendengar penjelasan itu, Bupati Bojonegoro Anna Muawanah sepakat melakukan kerja sama membangun jembatan di atas Sungai Bengawan Solo. “Kata Pak Bupati Blora, ada empat kecamatan di Blora yang sanat membutuhkan jembatan untuk bisa menuju Bora lewat Kecamatan Ngraho. Begitu juga warga Bojonegoro khususnya warga Kecamatan Ngraho, membutuhkan adanya jembatan,†terangnya.
Terpisah, Wabup Blora Arief Rohman, menerangkan, setelah pertemuan kedua bupati, rencana akan dilaksanakan pertemuan Sekda Blora dengan Bojonegoro untuk mematangkan rencana pembangunan jembatan tersebut. (Tas)