SEMARANG,KRJOGJA.com- Sebanyak 25 anak dan remaja warga difabel di Kota Semarang mengikuti pelatihan pengolahan sampah plastik menjadi ecobricks (batubata plastik ramah lingkungan) yang bisa dipergunakan untuk bahan pembuatan meja, kursi serta perkakasa lainnya dengan nilai ekonomi tinggi.
Pelatihan warga difabel di Roemah Difabel Semarang (RDS) Senin (12/11/2018) ini difasilitasi tujuh mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip Undip yang tergabung dalam Cakrawala Agency (dengan koordinator Ovienda Puspa Wijayanti dan Ayuk) dan sejumlah relawan RDS, serta Bank Sampah Lestari Regional Jateng di bawah koordinator Gusty. Mereka mendapat dukungan penuh pula dari founder RDS Dra Noviana Dibyantari karena sejalan dengan keberadaan dan visi RDS yang ada di Jalan MT Haryono Semarang ini.
RDS lewat salah satu relawannya, Yanti, menyatakan apresiasi terhadap para mahasiswa beserta tim relawan yang memberikan pelatihan pengolahan sampah plastik. Tindakan ini sangat baik sebagai upaya melestarikan bumi serta menjadikan warga difabel tertarik karena proses pengolahan sampah plastik ini tidak sulit serta tidak membutuhkan modal yang banyak. Â
Sedangkan Gusty, menyatakan masyarakat semua lapisan termasuk warga difabel sangat membutuhkan pendidikan atau pelatihan pengolahan sampah plastik menjadi ecobrick. Memang sampah plastik ini masih berupa plastik untuk dijadikan bahan meja dan lain lain tetapi sangat jauh lebih baik daripada berceceran di alam dan mencemari serta meracuni lingkungan.
Sementara itu pula Koordinator mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip Undip Ovienda Puspa Wijayanti menyatakan tujuh mahasiswa yang tergabung dalam “Cakrawala Agency†ini mengerjakan project kampus dengan melibatkan warga difabel dari RDS, sejumlah relawan Bank Sampah Lestari dan relawan dari RDS. Mahasiswa ingin warga difabel lebih mandiri dan bisa hidup lebih bermartabat. (sgi)