BLORA, KRJOGJA.com - Masih tingginya kasus kekurangan darah atau anemia di Blra, khususnya pada perempuan, disikapi oleh Tim Penggerak PKK kabupaten setempat, dengan menggelar gerakan minum tablet tambah darah (TTD). Gerakan minum TTD dicanangkan di SMK Negeri 2 Blora oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Blora, Dra Hj Umi Kulsum Djoko Nugroho bersama istri Forkopimda dan perwakilan organisasi wanita, Sabtu (03/11/2018).
“Anemia banyak terjadi pada masyarakat terutama pada remaja putri dan ibu hamil. Anemia pada remaja putri sampai saat ini masih cukup tinggi. Diperkirakan 30 persen penduduk dunia menderita anemia,†ungkap Umi Kulsum.
Menurut istri Bupati Djoko Nugroho ini, World Health Organization (WHO), prevalensi anemia dunia tahun 2013 berkisar 40 hingga 88 persen. Sedangkan proporsi anemia ibu hamil di Indonesia baru sebesar 48,9 persen, dan remaja putri yang mendapat TTD baru sebesar 76,2 persen. Kemudian, remaja putri yang mendapat TTD di sekolah 80,9 persen, konsumsi TTD remaja putri kurang 52 butir sebesar 98,6 persen.
“Jika perempuan mengalami anemia, akan sangat berbahaya pada waktu hamil dan melahirkan. Perempuan yang menderita anemia akan berpotensi melahirkan bayi dengan berat badan kurang dari 2,5 kilogram. Selain itu, anemia dapat mengakibatkan kematian baik pada ibu maupun bayi pada waktu proses persalinan,†lanjutnya.
Untuk mencegah hal itu sudah banyak dilakukan. Salah satunya adalah pemenuhan kebutuhan gizi bagi remaja putri, meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi serta menjaga kebersihan lingkungan, termasuk pemberian TTD kepada remaja putri. (Tas)
