SEMARANG, KRJOGJA.com- Hidup manusia di muka bumi ini tak bisa lepas dari sektor pertanian dan perkebunan. Sektor ini sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Pertanian dan perkebunan tidak akan punah, hanya teknologinya yang berubah. Â
Hal ini diungkapkan Sekjen Kemetrian Riset dan Pendidikan Perguruan Tinggi, Ainun Na’im saat memberi kuliah umum pada pembukaan kuliah 2018-2019 Institut Pertanian (Instiper) STIPER Yogyakarta, di kawasan Stiper Edu Agro Tourism (SEAT) di Jalan Lemah Ireng, Desa Plososari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Senin (20/08/2018).
"Hidup manusia tidak lepas dari sektor pertanian dan perkebunan. Sektor ini tidak akan punah. Hanya saja karena perkembangan zaman maka teknologi pertanian dan perkebunan ikut berubah. Untuk manusia yang harus terus berpikir mengikuti perkembangan teknologi pertanian.Untuk itulah kalian kuliah Instiper STIPER Yogyakarta ini,†tandas Ainun Na’im.
Dihadapan ratusan mahasiswa baru Instiper Yogyakarta di kawasan kelapa sawit, Bawen, Kabupaten Semarang, Ainun menjelaskan bahwa 15 persen dari total perekonomian di Indonesia ini ditentukan sektor pertanian.Â
Pendidikan di Instiper STIPER Yogyakarta ini ini merupakan model pendidikan yang ideal karena menggabungkan keilmuan, keahlian dan ketrampilan sehingga dunia industri pertanian dan perkebunan sangat membutuhkan lulusannya. Apalagi perguruan tinggi ini memiliki akses ke perusahaan industri pertanian.Â
“Perkulihan juga ditempatkan langsung di kawasan pertanian dan perkebunan. Sehingga, di kawasan ini seperti kawasan ‘surga’ tanpa ada polusi. Udaranya sejuk dan kesejukan itu identik dengan perkebunan dan pertanian,†tandas Sekjen Kementrian Riset dan Dikti, Ainun Na’im. (Sus)