SEMARANG, KRJOGJA.com - Imbauan penghentian aktivitas melaut sementara diberikan kepada para nelayan di Pantai Jawa Tengah. Situasi ini diumumkan menyusul adanya badai tropis Maria berpusat di Samudra Pasifik, tepatnya sisi timur Negara Kepulauan Filipina.
Munculnya badai tropis Maria, seperti diterangkan Iis Harmoko, Kasi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Klas I BMKG Kota Semarang, dapat menyebabkan meningginya gelombang laut hingga 2,5 meter.
“Yang paling berdampak kemungkinan di Pulau Sumatera. Namun, di area Jawa Tengah sendiri, terpaan badai tropis Maria membuat gelombang Laut Jawa meninggi,†ujarnya, Kamis (5/7/2018).
Badai Maria sendiri, sebagaimana dijelaskan Iis, mulanya muncul akibat embusan angin kuat dari bagian timur Filipina. Yang lantas menuju arah tenggara Papua dan berdampak pada wilayah Indonesia yang berada pada bagian tekanan udara rendah.
Berdasarkan pentauan BMKG sejak Rabu (4/7/2018) kemarin hingga hari ini, kecepatan angin tercatat telah mencapai 25 knot. Seperti yang terpantau di wilayah Pos Pengamatan Bandara Tunggul Wulung Cilacap.
Situasi serupa, menurutnya, juga terjadi di wilayah tepi Pantai Selatan Jawa Tengah. Angin kencang efek badai Maria diprediksi berlangsung sampai tiga hari ke depan.
Iis menambahkan, Badai Maria telah memicu perubahan pusat tekanan rendah di Samudera Hindia bagian barat daya Sumatera dan pusat tekanan tinggi Samudera Pasifik tenggara Australia.(*)