SEMARANG, KRJOGJA.com - Ketua Umum DPP PPP Romahurmuzi mengatakan, Pemilihan Presiden (Pilpres) April 2019 mendatang bakal mempertemukan kembali rivalitas antara Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subiyanto. Rematch tersebut diharapkan akan menampilkan pesta demokrasi yang santun dan menghibur.
Ketua Umum DPP PPP Romahurmuzi mengatakan hal itu kepada wartawan di arena Munas Alim Ulama PPP di Hotel Patra Semarang Jumat (13/04/2018). PPP berharap kontestasi Pilpres akan dilakukan dengan penuh martabat, beradab dengan menekan ujaran kebencian yang bernuansa sara.
Rematch politik antara Jokowi dan Prabowo kami harapkan akan mampu menyajikan kontestasi politik yang menyenangkan dan menghibur, agar masyarakat tidak terintimidasi. Untuk itu semua pihak harus mampu menampilkan peralaku yang santun,†tutur Romahurmuzi.
Ketua Umum DPP PPP yang akrab disapa Gus Romi ini menekankan bahwa pada Munas pertama PPP di Jakarta Juli 2017 lalu PPP sudah memutuskan untuk mendukung kembali Jokowi sebagai Capres. Hukum fiqih politik kekinian yang akan dihasilkan Munas Alim Ulama juga akan digunakan DPP PPP untuk melangkah, termasuk terkait dengan kriteria cawapres yang layak untuk mendampingi Jokowi pada Pilpres mendatang.
“Hingga hari ini Jokowi masih di posisikan oleh lawan politik sebagai sosok yang pro Tiongkok dan pro komunis serta anti Islam. Para ulama PPP memiliki pemikiran sendiri terhadap labeling tersebut, yang diyakini fitnah. Bagaimana PPP akan mengcounter labeling tersebut, yang akan dibahas oleh ulama PPP,†tegas Romi.
Disinggung wacana ujntuk Mencawapreskan dirinya (Romi), Romi mengatakan hal itu menjadi ranah para ulama untuk membahasnya. DPP akan menunggu fatwa dan putusan Munas untuk dijadikan acuan. (Bdi)