KENDAL, KRJOGJA.com - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kendal menargetkan kemenangan pasangan calon gubernur Soedirman Said dan Ida Fauziah di Kendal bisa diatas 60 persen. Kemenangan itu dinilai bukan berlebihan mengingat selain dukungan dari partai koalisi pengusung juga akan melibatkan relawan yang tersebar di 20 kecamatan di Kendal.
Demikian disampaikan Sekretaris DPC Partai Gerindra Kendal, Agus Priyo Kusumo disela acara ulang tahun Partainya ke-10 di Kantor DPC setempat, Selasa (6/2/2018). Menurutnya, meski saat ini kedua sosok tersebut belum banyak dikenal warga Kendal. Tapi ia optimis karena warga butuh perubahan nyata untuk Jateng.
Priyo jika empat parpol pengusung cagub Soedirman Said sudah merapatkan barisan dan komitmen untuk kemenangan. Empat parpol yakni Partai Gerindra, PKS, PKB dan PAN. Selain sejumlah masyarakat juga sudah membentuk relawan kemenangan yang tersebar hampir di setiap desa di 20 kecamatan di Kendal.
“Relawan sudah siap bergerak, mereka tinggal menunggu komando. Tidak hanya relawan ormas-ormas masyarakat juga sudah ada yang merapat kepada kami untuk mendukung pemenangan cagub Soedirman Said,†tandasnya.
Salah satu relawan Soedirman Said yang sudah siap adalah relawan dalam pemenangan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kendal Mirna Annisa-Masrur Masykur yang di usung Partai Gerindra pada Pilkada Kendal 2015 lalu. Dimana pasangan ini berhasil dengan kemenangan 63 persen.
“Kami juga akan memaksimalkan peran kader dari masing-masing partai pengusung untuk terjung ke masyarakat melakukan sosialisasi dan kampanye untuk pemenangan Cagub Soedirman Said. Sehingga masyarakat bisa mengetahui betul cagub Soedirman Said dan cawagub Ida Fauziah,†tandasnya.
Sementara Ketua DPC Partai Gerindra Kendal, Mifta Reza Noto Paryitno menambahkan jika menurutnya masyarakat Kendal adalah masyarakat yang cerdas. Sehingga memahami betul apa yang dirasakan saat ini dimana pembangunan maupun kebijakan belum berpihak pada rakyat.
“Masyarakat Kendal atau Jateng adalah masyarakat cerdas, berintelektual, nasionalis dan religius. Masyarakat menginginkan pembarahuan tidak sekedar slogan untuk pencitraan semata,†tuturnya. (Ung)