SALATIGA, KRjogja.com - Manajeman Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Salatiga menyiapkan anggaran mandiri dari pengelolaan keuangan BLUD sebesar Rp 92 miliar agar bisa menjalankan operasional tahun 2018 menyusul tidak adanya bantuan dari APBD.
Wakil Direktur RSUD Salatiga, Sulistyo seusai menghadap Walikota Salatiga, Kamis (11/01/2018) mengatakan bahwa untuk menentukan kebijakan sendiri di RSUD, walikota sudah ‘merestui’nya. Manajemen RSUD Salatiga saat ini telah siap dengan anggaran Rp 92 miliar yang diperoleh dari usaha selama menjalankan RSUD Salatiga.
“Anggaran dan ini jumlahnya Rp 92 miliar yang akan dipergunakan untuk operasional belanja pegawai non PNS di RSUD dan operasional dua gedung baru tersebut. Dan pada tahun 2018 ini kami memiliki target pendapatan mandiri BLUD Rp 125 miliar. Kami selama ini juga tidak setor ke kas daerah,†tandas Sulistyo, Kamis (11/01/2018).
Dijelaskan Sulistyo, sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 85 Tahun 2015 ditegaskan bahwa penggunaan anggaran BLUD sudah diatur dengan baik, yaki 56 persen operasional dan 46 persen untuk belanja pegawai. Setidaknya dengan pembagian persentase ini, upah tenaga kontrak, jasa medis, SPPD, dan diklat sudah bisa diampu dari kas keuangan BLUD, karena untuk karyawan yang PNS sudah digaji negara. “Untuk belanja pegawai 44 persen, sedangkan untuk obat-obatan serta membeli sarana prasarana 56 persen,†tandas Sulistyo.
Manajemen RSUD, melakukan rapat bersama dengan 5 dewan pengawas, Kamis (11/1) siang untuk menentukan langkah selanjutnya berkaitan dengan dana BLUDÂ Rp 92 miliar. (Sus)