Pilot Haryanto Sempat ‘Pamit’ Terbang Rendah Dekat Rumahnya

Photo Author
- Senin, 3 Juli 2017 | 20:10 WIB

GROBOGAN, KRJOGJA.com – Tidak ada yang menyangka jika meletusnya Kawah Sileri Dieng berimbas pada kecelakaan udara. Helikopter Basarnas yang dipergunakan untuk evakuasi para korban letusan Kawah Sileri pun jatuh di kawasan Gunung Butak (anak Gunung Sindoro) Temanggung. Salah satu dari delapan korban adalah Kapten Laut (P) Haryanto (32). Jenazah perwira lulusan Akademi Angkatan Laut 2007 2007 dan alumni SMA Negeri 1 Purwodadi tahun 2003 itu, Senin (03/07/2017) siang telah dimakamkan di tanah kelahirannya Dusun Pelemwulung Desa Pulorejo Kecamatan Purwodadi Grobogan Jateng.

Isak tangis mewarnai pemakaman ayah tiga anak itu. Rasa kehilangan itu tak hanya dimiliki oleh kedua orang tuanya, Sali (57) dan Ny Marmi (55) yang berprofesi sebagai petani, istri, dan ketiga anaknya. Para warga sekitar Dusun Pelemwulung juga merasakan kesedihan yang mendalam. Tidak hanya istri, tiga anak dan kedua orang tuanya, hampir para pelayat, terutama ibu-ibu tidak bisa menahan isak tangis saat jenazah almarhum dimakamkan. “Larene niku sederhana, sumeh marang tetonggo,” tutur Sutikno, salah satu paman Haryanto.

Keluarga korban mengaku tidak ada firasat apa-apa. Bahkan ketika pulang ke rumah orang tuanya pada awal Ramadan lalu, Haryanto tampak biasa-biasa saja. Dia sempat dibawakan oleh-oleh berupa hasil panen bawang merah dan beras oleh orang tuanya.

Saat Lebaran ketiga kemarin, korban sempat silaturahim ke rumahnya bersama istri dan ketiga anaknya. "Sejak pagi Haryanto bersilaturahmi ke rumah kerabat dan tetangga. Baru pada malam harinya ia pulang ke rumahnya di Blora,” tambah Komarudin, salah satu kerabatnya.

Sebelum meninggal, Haryanto sempat diperbantukan oleh kesatuannya Skuadron 400 Pusat Penerbangan TNI AL (Puspernebal) Juanda ke Semarang pada Jumat (30/06/2017) untuk ikut terlibat pengamanan Lebaran. Ia mengambil rute melewati langit Grobogan, yaitu Tanggungharjo, kawasan Simpanglima Purwodadi dan Godong lalu ke arah barat menuju Kota Semarang.

Tidak disangka penerbangan yang dilakukannya dan disaksikan warga sekitar itu merupakan penerbangan terakhirnya sebelum dianugerahi gelar Mayor Anumerta di tempat peristirahatan terakhir di TPU Pelemwulung. Ya, penerbangan rendah yang dilakukannya seakan tanda ia pamit kepada daerah kelahirannya yang telah membantu mewujudkan mimpinya menjadi bagian satria Angkatan Laut. Selamat jalan Sang Kapten. (Tas)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

FEB Unimus Gelar Entrepreneurship Expo and Competition

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:30 WIB

HISPPI PNF Jawa Tengah Resmi Dikukuhkan

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:10 WIB

Kasus HIV/AIDS di Salatiga 1.055 Kasus

Kamis, 11 Desember 2025 | 10:05 WIB
X