Susahkan Pekerja, Kenaikan Harga Tanah Tak Sebanding Gaji

Photo Author
- Rabu, 8 Maret 2017 | 04:10 WIB

SEMARANG (KRjogja.com) - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau lebih dikenal SMF yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) optimistis dapat terus meningkatkan perannya dalam usaha mendukung ketersediaan rumah layak dan terjangkau bagi setiap keluarga di Indonesia, terutama bagi mereka pekerja non informal yang selama ini sulit mengakses KPR.

Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo di Semarang, Selasa (7/3/2017) mengatakan di tahun 2017 SMF memperluas segmen penyaluran pinjaman kepada Bank Pembangunan daerah (BPD) di seluruh Indonesia dan perusahaan pembiayaan (multifinance) untuk mendukung penuh implementasi Program Sejuta Rumah yang telah dicanangkan pemerintah. Dengan kerjasama tersebut maka akan mempermudah akses KPR bagi para pekerja non formal, seperti wira usaha atau pedagang kaki lima.

"Tingginya kebutuhan akan perumahan merupakan pangsa pasar yang besar bagi BPD, khususnya dalam memfasilitasi masyarakat yang membutuhkan hunian layak, utamanya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Hal ini sejalan dengan langkah BPD yang telah terlibat sebagai penyalur KPR," ungkap Ananta Wiyogo.

Selain menjaring sinergi dengan BPD, SMF juga melaksanakan pilot-pilot project pengembangan program KPR SMF dengan menggandeng beberapa perusahaan multifinance. Ananta menjelaskan bahwa KPR SMF merupakan produk yang ditujukan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap kredit kepemilikan rumah yang disalurkan melalui multifinance yang bekerjasama dengan SMF. KPR SMF menawarkan suku bunga tetap untuk jangka waktu tertentu sehingga nilai kewajiban angsuran debitur lebih stabil.

Diungkapkannya, pertumbungan kebutuhan perumahan secara nasional setiap tahunnya sekitar 600.000 hingga 800.000 unit per tahun. Berdasar data dari Kementrian PUPR, sepanjang tahun 2016 realisasi pembangunan perumahan nasional baru menyentuh angka 805 ribu unit atau sekitar 80,5% dari target Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan pemerintah. Dimana 569 ribu rumah dibangun untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), sedangkan sisanya untuk non MBR.

Sepanjang tahun 2016, SMF mencatatkan peningkatan kinerja terutama dalam menjalankan misinya mengalirkan dana dari pasar modal ke penyalur KPR di sektor pembiayaan perumahan, melalui utransaksi sekuritas dan penyaluran pinjaman mencapai Rp 7,14 trilyun.

Secara komulatif total akumulasi dana yang telah dialirkan SMF dari tahun 2005 sampai Desember 2016 mencapai 27,39 trilyun, meningkat 35,26% dari tahun sebelumnya yaitu 20,25 trilyun. Total aset SMF di akhir tahun 2016 sebesar Rp 13,12 trilyun atau naik 30%. Adapun laba bersih di tahun 2016 mencapai 317,28 miliar atau naik 28% dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp 247,76 miliar. (Cha)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

FEB Unimus Gelar Entrepreneurship Expo and Competition

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:30 WIB

HISPPI PNF Jawa Tengah Resmi Dikukuhkan

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:10 WIB

Kasus HIV/AIDS di Salatiga 1.055 Kasus

Kamis, 11 Desember 2025 | 10:05 WIB
X