SALATIGA (KRjogja.com) - Kapolres Salatiga, AKBP Happy Perdana Yudianto menegaskan ada 11 gereja dari 86 gereja yang tersebar di Kota Salatiga masuk kategori rawan kejahatan dan gangguan keamanan menjelang perayaan Natal.
“Dari data yang kami analisa dan data intelijen yang diterima terdapat 11 gereja dari 86 gereja yang ada di Kota Salatiga kategori rawan dan mendapat perhatian khusus pengamanan dari Polres Salatiga dan aparat keamanan gabungan menjelang perayaaan Natal Minggu (25/12/2016) nanti,†tandas Happy Perdana Yudianto kepada wartawan, Rabu (21/12/2016).
Indikator kategori rawan ini, menurutnya adalah gereja yang memilik jemaat dengan jumlah besar di atas 1.000 orang dan terletak di pusat keramaian kota atau jalan protokol. Selain itu, selama ini jauh dari jangkauan keamanan. Kondisi ini menjadi incaran gangguan kelompok tertentu dan tindakan kejahatan lainnya, di saat jemaat menjalankan ibadah.
“Gereja kategori rawan di Salatiga sudah kami data dan nanti diamankan khusus ketika jemaat menjalankan Misa Natal. Kami juga bekerja sama dengan Brimob untuk sterilisasi gereja ,†tambah kapolres.
Dalam pengamanan perayaan Natal 2016 ini, Polres Salatiga mendirikan tiga pos pengamanan dan satu pos pelayanan. Gereja yang berjemaat lebih dari 1.000 orang, antara lain yakni Gereja Santo Paulus Miki Jalan Diponegoro,Gereja Bethany Jalan Jenderal Sudirman dan Gereja Efata di Jalan Brigjen Soediarto Kota Salatiga. Aparat keamanan menjamin dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga Kota Salatiga saat perayaaan Natal agar tetap aman dan warga yang merayakan Natal akan tenang dan nyaman. (Sus)