Populasi Berkurang, Grobogan Sertifikasi Sapi Lokal

Photo Author
- Kamis, 8 Desember 2016 | 16:50 WIB

GROBOGAN (KRjogja.com) – Populasi sapi lokal peranakan ongole (PO) di Grobogan semakin berurang. Sapi putih keturunan asal India tersebut populasinya kini tinggal sekitar 90.000 ekor dari total 180.000 ekor populasi sapi yang ada di daerah itu. 

Belakangan, banyak petani dan peternak di daerah itu lebih suka beternak sapi unggul warna coklat seperti jenis simmental atau limousin karena harga jualnya lebih kompetitif.

"Namun sapi lokal jenis ongelo punya kelebihan tersendiri. Antara lain pada cuaca ekstrim atau musim kemarau panjang, tetap bisa beranak dan berat badannya stabil karena sapi jenis ini makannya tidak pilah-pilih. Jerami padi kering saja mau. Terlebih sapi jenis ini juga bisa dimanfaatkan untuk membajak atau mengolah lahan pertanian,” terang Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Grobogan drh Riyanto MM kepada KRjogja.com, Kamis (08/12/2016).

 

Dijelaskan, sapi ongole adalah salah satu varietas sapi zebu yang berasal di India. Sapi ini berkembang biak cukup baik di Grobogan sejak zaman kolonial Belanda. Kulitnya berwarna putih dan keabu-abuan, memiliki ciri punuk besar dan badan yang agak bergelambir dengan bobot berat sekitar 450 kilogram. Harga jual daging sapi ongole terbilang relatif murah sehingga membuat sapi ini laku keras di pasaran.

         

Salah satu upaya untuk melestarikan jenis sapi ongole, lanjut Riyanto, pada tahun 2017, pihaknya akan membuat kawasan sentra sapi lokal ongole di tiga kecamatan. Yakni Kradanen, Gabus dan Wirosari. (Tas)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

FEB Unimus Gelar Entrepreneurship Expo and Competition

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:30 WIB

HISPPI PNF Jawa Tengah Resmi Dikukuhkan

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:10 WIB

Kasus HIV/AIDS di Salatiga 1.055 Kasus

Kamis, 11 Desember 2025 | 10:05 WIB
X