GROBOGAN (KRjogja.com) – Populasi sapi lokal peranakan ongole (PO) di Grobogan semakin berurang. Sapi putih keturunan asal India tersebut populasinya kini tinggal sekitar 90.000 ekor dari total 180.000 ekor populasi sapi yang ada di daerah itu. Belakangan, banyak petani dan peternak di daerah itu lebih suka beternak sapi unggul warna coklat seperti jenis simmental atau limousin karena harga jualnya lebih kompetitif.
“Namun sapi lokal jenis ongelo punya kelebihan tersendiri. Antara lain pada cuaca ekstrim atau musim kemarau panjang, tetap bisa beranak dan berat badannya stabil karena sapi jenis ini makannya tidak pilah-pilih. Jerami padi kering saja mau. Terlebih sapi jenis ini juga bisa dimanfaatkan untuk membajak atau mengolah lahan pertanian,†terang Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Grobogan drh Riyanto MM kepada KR, Kamis (08/12/2016).
Dijelaskan, sapi ongole adalah salah satu varietas sapi zebu yang berasal di India. Sapi ini berkembang biak cukup baik di Grobogan sejak zaman kolonial Belanda. Kulitnya berwarna putih dan keabu-abuan, memiliki ciri punuk besar dan badan yang agak bergelambir dengan bobot berat sekitar 450 kilogram. Harga jual daging sapi ongole terbilang relatif murah sehingga membuat sapi ini laku keras di pasaran.
Salah satu upaya untuk melestarikan jenis sapi ongole, lanjut Riyanto, pada tahun 2017, pihaknya akan membuat kawasan sentra sapi lokal ongole di tiga kecamatan. Yakni Kradanen, Gabus dan Wirosari. “Nantinya semua sapi lokal di tiga kecamatan tersebut akan kita data. Setelah itu kita teliti asal usulnya apakah benar sapi tersebut jenis PO atau tidak. Yang memenuhi syarat kita buatkan sertifikat, termasuk jika nanti beranak, anaknya kita buatkan sertifkat. Tujuannya, selain untuk pelestarian plasma nutfah, juga untuk meningkatkan harga jula di pasaran,†ujar Riyanto.
Tidak hanya itu, petani dan peternak di tiga kecamatan tersebut juga akan dilayani suntik insminasi buatan (IB) dengan sperma sapi ongole secara gratis. “Pemkab melalui APBD 2017 telah menganggarkan Rp 300 juta dengan target suntik IB untuk 1.000 ekor sapi lokal ongole,†pungkasnya. (Tas)