GROBOGAN (KRjogja.com) - Polres Grobogan dan Kodim 0717 Purwodadi akan melakukan penyekatan di akses jalan masuk kota dari wilayah perbatasan Jateng untuk mengantisipasi potensi kerusuhan jelang aksi demo di Jakarta 2 Desember 2016.
“Penyekatan ini bertujuan untuk meminimalisasi kemungkinan adanya dropping peserta aksi dari wilayah perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur, termasuk massa dari daerah tetangga seperti Blora, Sragen dan Pati yang akan ke Jakarta melalui Grobogan,†ujar Kapolres Grobogan AKBP Agusman Gurning didampingi Dandim 0717 Purwodadi Letkol Arh Jan Piter Gurning, usai menjadi irup Apel Konsolidasi Kebhinekaan di halaman Mapolres Grobogan Jalan Gajah Mada Purwodadi, Senin (28/11/2016).
Menurutnya, ada tiga titik pantau yang akan dilakukan aparat kepolisian dan TNI di Grobogan. Yaitu perbatasan Sragen dari arah Gemolong, perbatasan Blora di Ngaringan dan di pertigaan Putat Purwodadi. Menurutnya, akses jalan Gemolong merupakan akses jalan masuk dari Jawa Timur ke Jawa Tengah. Kemungkinan, massa bisa melewati Gemolong menuju Purwodadi dan kemudian ke Jakarta melalui Semarang. Begitu juga yang berasal dari Jatim melalui perbatasan Blora-Grobogan di Ngaringan.
“Nanti semua kendaraan yang masuk Grobogan akan melewati titik pantau di Putat Purwodadi. Kendaraan yang diketahui mengangkut massa akan ke Jakarta kita hentikan dan periksa. Jika benar akan demo ke Jakarta kita larang,†tegas Kapolres.
Terpisah, Dandim 0717 Purwodadi Letkol Arh Jan Piter Gurning, menambahkan, berdasarkan hasil komunikasi dengan para ulama dan tokoh masyarakat, sebagian besar masyarakat Grobogan tidak akan ikut-ikutan demo ke Jakarta. Meski begitu, pihaknya akan ikut terus memantau situasi di lapangan menjelang 2 Desember 2016. “Kita akan bahu membahu dengan aparat kepolisian untuk memantau situasi daerah,†terang Dandim. (Tas)