GROBOGANÂ (KRjogja.com) - Bupati Grobogan Sri Sumarni melarang warganya ikut-ikutan demo ke Jakarta. Hal ini disampaikannya usai memimpin Apel Besar Kebhinekaan di Jalan R Suprapto Kamis (24/11/2016).
Apel dihadiri seluruh elemen masyarakat, mulai dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD), aparat pemerintah, TNI, Polri, mahasiswa, pelajar, dan perwakilan organisasi masyarakat serta para tokoh agama.
Ia minta kepada warganya tidak terpancing isu yang mengancam keutuhan kehidupan berbangsa dan bernegara. “Saya mengingatkan kepada masyarakat Grobogan, khususnya umat Islam, tidak datang ke Jakarta ikut demo terkait kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI nonaktif, Ahok. Lebih baik dzikir di rumah. Jangan ikut-ikutan demo ke Jakarta, karena masalah kasus Ahok suda ditangani kepolisian,†pinta Bupati.
Dalam kesempatan itu, bupati juga mengajak warga Grobogan untuk menjaga persaudaraan antarsesama. Ini lantaran, persaudaraan merupakan kata kunci membangun bangsa dan negara, termasuk untuk kemajuan daerah. Jangan sampai kita ikut-ikutan bergabung dalam kegiatan yang mampu memecah persatuan bangsa.
Dalam apel tersebut juga digelar berbagai macam kesenian daerah, diantaranya pertunjukan tari tradisonal, seni barongsai, marchingband dari SMP 3 Purwodadi, dan pawai karnival dari Purwodadi Fashion Carnival (PFC). Usai apel, seluruh peserta arak-arakan menyusuri jalan protokal dalam kota Purwodadi yang berakhir di Alun-aun Purwodadi. (Tas)