GROBOGAN (KRjogja.com) - Bulog Gudang 104 Depok Grobogan hingga akhir Oktober 2016 berhasil menyerap beras sebanyak 29.300 ton dar target tahun 2016 sebesar 19.500 ton. Penyerapan beras sebanyak itu merupakan terbesar di wilayah Sub Divre I Semarang yang meliputi Demak, Kota Semarang, Salatiga, Kendal dan Kabupaten Semarang, bahkan di Jateng.
“Jika dibanding tahun 2015, hasil pengadaan tahun 2016 ini juga lebih besar karena tahun lalu hanya 26.700 ton. Bahkan setiap hari saat ini kami masih bisa menyerap rata-rata 100 ton,†ungkap Kepala Gudang Bulog 104 Depok Grobogan, Zufron didampingi Koordinator Petugas Pemeriksa Kualitas (PPK) Ahmad Aris Budiyanto ketika ditemui KRjogja.com, Kamis (27/10/2016).
Terlampauinya target penyerapan beras yang dilakukan Bulog Grobogan tersebut tidak lepas dari keberhasilan hasil panen petani Groboogan pada musim tanam pertama (MT-1) dan MT-II yang cukup bagus. “Kualitasnya cukup bagus. Selain hama relatif tidak ada, juga didukung cuaca yang baik. Sehingga beras yang disetor oleh mitra Bulog Grobogan hanya sebagian kecil yang ditolak,†tambah Ahmad Aris.
Dijelaskan, harga pembelian beras dari petani melalui para mitra Bulog tahun 2016 ditetapkan sebesar Rp 7.300 perkilogram. Harga tersebut sesuai Inpres Nomor 5 Tahun 2015. Namun harga tersebut syaratnya kadar air (KA) maksimal 14 persen, broken 20 persen, drajad sosoh (DS) 95 persen dan butir menir maksimal 2 persen.
“Dari penyerapan sebesar 29.300 ton tersebut, stok beras yang ada di gudang saat ini masih 15.500 ton. Stok sebanyak itu selain digunakan untuk jatah raskin di Grobogan yang setiap bulannya sekitar 1.788 ton, juga untuk mengantisiapsi kebutuhan daerah lain yang kekurangan stok beras,†terang Zufron. (Tas)