KENDAL (KRjogja.com) - Tahun 2015 dan tahun 2016 fokus pembangunan desa di Kabupaten Kendal pada infrastruktur baik jalan dan saluran irigasi. Sedangkan untuk tahun 2017 melanjutkan program infrastruktur dan memulai perintisan Badan Usaha Milik Desa (BUM Des) untuk pemberdayaan masyarakat. Kepala Desa Sendangdawuhan Kecamatan Rowosaei yang juga Ketua Paguyuban Kepala Desa Kabupaten Kendal Bambang Utoro mengatakan secara umum infrastruktur di Desanya dan juga desa lainnya di Kabupaten Kendal sudah hampir merata dan sudah lebih baik.
Setelah infrastruktur baik jalan dan saluran irigasi kini saatnya melaksanakan pembangunan terhadap SDM atau pemberdayaan masyarakat. Diakuinya bahwa sudah 90 persen infrastruktur di Desa Sendangdawuhan baik. "Saatnya kami melakukan pemberdayaan masyarakat melalui BUMDes sehingga masyarakat bisa berkecukupan,"ujar Bambang Utoro kepada KR Kamis (20/10). Untuk mewujudkan hal tersebut Bambang berencana melakuka Bimbigan Teknik (Bintek) pembentukan embrio BUMDes bersama dengan Kepala Desa se Kbupaten Kendal, BRI Cabang Kendal dan Bapermaspemdes.
Target BUMDes menurut Bambang Utoro haus sudah terealisasi secara menyeluruh di tahun 2018. "Berbagai persiapan kami lakukan termasuk penyelenggaraan Bintek, ditargetkan 2018 sudah operasional," lanjutnya. Rencana BUMDes yang akan dibuka di Sendangdawuhan diantaranya pengelolaan Pamsimas, Simpan Pinjam Petani dan Pasar Desa.
Pemberdayaan masyarakat yang lainnya pemberdayaan perempuan dengan melakukan penanaman kebutuhan pokok di pekarangan rumahnya. Kebutuhan pokok yang dimaksud berupa sayur mayur yang bisa dipetik sendiri dan dikonsumsi sendiri. elain itu juga pengadaan itik keluarga yaitu setiap keluarga diharapkan bisa memelihara itik sebanyak 10 ekor dengan maksud bisa dikonsumsi untuk meningkatkan gizi keluarga.
Penghijauan juga menjadi salah satu program pemberdayaan yang akan dilaksanakan setelah infrastruktur selesai."Kami berupaya agar tidak ada tanah tanpa tanaman,"jelas Bambang Utoro. Selain itu karena warga mayoritas petani, maka pemuda pun juga harus mampu bercocok tanam, dan salah satu yang akan dilakukan adalan dengan tanaman hidroponik. Karena saat ini tidak lagi boleh menanam tembakau maka petani di desanya menganti dengan tanaman lombok, bawang dan kedelai. (Ung)