Krjogja.com - SEMARANG - Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maemon berharap berbagai karya inovasi mahasiswa dan dosen perguruan tinggi tidak hanya diketahui secara terbatas di kalangan kampus saja, tetapi bisa disebarluaskan ke masyarakat luas termasuk dunia internasional.
“Saya yakin karya mahasiswa dibutuhkan masyarakat. Jangan hanya sebatas prestasi untuk dikoleksi tetapi harus sampai bisa dimanfaatkan untuk kalangan dunia industri, dunia usaha dan masyarakat luas. Apalagi Indonesia mencanangkan penggunaan produk dalam negeri minimal 40 persen. Kita harus bisa mendorong ini” ujar Taj Yasin saat memberi sambutan pada Dies Natalis ke-41 Politeknik Negeri Semarang (Polines) di kampus Tembalang, Senin (7/8/2023).
Menurut Taj Yasin dirinya mendorong siswa dan mahasiswa tidak hanya nantinya menjadi karyawan atau pegawai tetapi juga membuka peluang-peluang pekerjaan. Mereka punya produksi dan inovasi, kalau dikenalkan bisa menjadi usaha baru, rekrut karyawan. Jangan ketika ikut lomba baik nasional dan internasional, setelah itu masuk di kampus saja. Harap bisa dikenalkan inovasi mahasiswa ke masyarakat, inovasinya dibuat produk. Usai memberi sambutan, Wagub Taj Yasin berkesempatan melihat sejumlah karya inovatif mahasiswa dan dosen di antaranya sepeda motor litsrik karya dosen Teknik Mesin Polines Hamim Su'udy dan kendaraan berat untuk memanen kelapa sawit "Poli Track" karya dosen Teknik Mesin Polines M Denny Surindra ST MT bekerjasama dengan industri.
Sementara itu Direktur Polines Prof Dr Totok Prasetyo BEng MT IPU ASEAN Eng ACPE berharap pula politeknik negeri yang dipimpinnya ini bisa ikut dalam upaya pengentasan kemiskinan seraya membuka luas untuk akses pendidikan masyarakat. Juga mengurangi adanya kesenjangan di masyarakat.
Pada Dies Natalis ke-41 bertemakan “Polines Menuju Perguruan Tinggi Globally Visible, locally Engaged, siap Membangun Ekosistem Pendidikan Vokasi” ini Direktur menyampaikan berbagai capaian prestasi Polines selama setahun terakhir , termasuk saat ini Polines memiliki 5 Jurusan dan 27 program stud D-3 dan Sarjana Terapan, serta Prodi Magister Terapan. Ke depan Polines segera membuka Prodi Doktor Terapan yang saat ini instrumennya sedang digodog oleh BAN PT. Untuk pendirian prodi Doktor Terapan, Prodi ini harus bekerjasama dengan industri.
“Polines selalu aktif. Sudah banyak perusahaan dan perguruan tinggi asing mengenal Polines di antaranya dari Taiwan, Jepang, Singapura dan sejumlah negara lainnya. Sehingga berkolaborasi dengan negara negara tersebut beberapa dosen Polines menerima hibah penelitian internasional. Juga tahun ini Polines berhasil mengirimkan 11 mahasiswa program ISMA ke luar negeri (tahun lalu 7 mahasiswa), termasuk pemerolehan akreditasi internasional dari Taiwan untuk Prodi Komputer Akuntansi sehingga direncanakan tahun depan Polines akan membuka kelas internasional untuk prodi akuntansi” ujar Direktur.
Untuk program Matching Fund (MF) yang kolaborasi dengan industri, sekitar 19 judul MF berhasil diraih para dosen Polines yang bekerjasama dengan industri. Link and match tidak hanya menyasar tentang ketrampilan, tetapi juga kerjasama dengan membuka kelas kelas kerjasama di antaranya dengan PLN, industri alat berat, Alfamart, industri karoseri dan lain sebagainya, yang semuanya betul betul dibutuhkan oleh dunia industri. Acara Dies Natalis ke-41 ini dihadiri pula oleh dua mantan direktur Polines yaitu Ir Marimin Soemarjo serta Ir Supriyadi MT, serta menampilkan orasi ilmiah Dr Garup Lambang ST MT (dosen Teknik Sipil) tentang “Tantangan dan Peluang Perguruan Tinggi Vokasi Dalam Pengurangan Risiko Bencana (Disaster Risk Reduction). (Sgi)
