Karnaval Kemerdekaan, Dinkes Kampanyekan 'Kabupaten Sehat Bebas Stunting'

Photo Author
- Senin, 21 Agustus 2023 | 23:10 WIB
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak saat menampilkan rangkaian mobil hias bertema program-program kerja peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, termasuk pencegahan stunting.
Dinas Kesehatan Kabupaten Demak saat menampilkan rangkaian mobil hias bertema program-program kerja peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, termasuk pencegahan stunting.

krjogja.com - DEMAK - Upaya menekan angka stunting giat dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Demak. Salah satunya melalui kampanye 'Kabupaten Sehat Bebas Stunting' yang disampaikan pada Karnaval Kemerdekaan RI ke-78, yang digelar Pemkab Demak dalam rangka menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI ke-78 pada 19 Agustus 2023.

Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kabupaten Demak dr H Anggoro Karya Adisarsono menyampaikan, tema 'Kabupaten Sehat Bebas Stunting' dipilih selaras isi pidato kenegaraan Presiden RI Joko Widodo di hadapan MPR pada 16 Agustus 2023. Yakni upaya meraih Indonesia Emas pada 2045 dengan mengoptimalkan bonus demografi pada 2030.

"Salah satunya melalui upaya pemberantasan stunting. Sehingga kelompok usia produktif yang diperkirakan sebanyak 68 persen pada 2045 merupakan SDM yang benar-benar berkualitas," ujarnya, didampingi Subkoordinator Manajemen Informasi Kesehatan Muhammad Tamsir SSiT SKep Ners dan staf Sofiyatun SKM.

Sehubungan itu kontingen Dinkes hadir dan ikut memeriahkan Karnaval Kemerdekaan RI ke-78 gelaran Pemkab Demak dengan berbagai tampilan. Di antaranya dengan visualisasi hadirnya sejumlah mobil hias, di samping puluhan peserta jalan kaki yang mengenakan kostum boneka anak stunting.

Sambil melintasi belasan ribu penonton yang memadati jalur karnaval mulai kawasan Pecinan, Jalan Kiai Singkil, hingga perempatan TMP Cahaya Ratna Bintaroem, tim Promosi Kesehatan juga mengkampanyekan pentingnya menjaga kesehatan mulai dari kandungan hingga lansia.

"Sehat dimulai dari kandungan hingga lansia. Ketika 1000 hari pertama kehidupan terjaga, cukup gizi di periode emas, sukses ASI eksklusif, maka balita terhindar dari stunting. Selanjutnya ketika usia anak sekolah sehat dan produktif, serta senantiasa menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), diharapkan dapat tetap produktif hingga usia memasuki lansia," ujarnya.

Selain itu, disebutkan, dengan PHBS semua anggota keluarga, masyarakat dan bangsa dapat terjaga kesehatannya. Sehingga muaranya, derajat kesehatan masyarakat pun semakin meningkat.

Pada saat sama, gaya hidup sehat dapat mencegah Penyakit Tidak Menular (PTM). "Ini penting karena dengan gaya hidup sehat kita akan diuntungkan dan terjamin masa tua, karena dapatbtetap aktif dan menyenangkan, serta tidak sakit-sakitan," pungkasnya. (Hum DKK/ssj)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

FEB Unimus Gelar Entrepreneurship Expo and Competition

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:30 WIB

HISPPI PNF Jawa Tengah Resmi Dikukuhkan

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:10 WIB

Kasus HIV/AIDS di Salatiga 1.055 Kasus

Kamis, 11 Desember 2025 | 10:05 WIB
X