Operasi Lilin Candi Di Jateng, Kasus Kecelakaan Dengan Korban Jiwa Menonjol

Photo Author
- Kamis, 4 Januari 2024 | 21:50 WIB
 Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Bayu Satake (kiri dan Dir Lantas Kombes Pol Sony Irawan. (Foto/Sukaryono)
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Bayu Satake (kiri dan Dir Lantas Kombes Pol Sony Irawan. (Foto/Sukaryono)

KRjogja.com, SEMARANG - Operasi pengamanan masa libur perayaan Natal dan tahun baru 2024 di Jateng dengan sandi Operasi Lilin Candi 2023 telah berakhir.

Operasi kemanusiaan yang berlangsung selama dua pekan dan berakhir, Selasa(2/1, 2024) ,meski boleh disebut tidak ada kejadian menonjol, namun masih diwarnai gangguan kamtibmas, termasuk kecelakaan lalu lintas minta korban jiwa.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Bayu Satake pada acara pers rilis tentang berakhirnya Operasi Lilin Candi, Kamis(4/1) di press room Polda, Jateng menyampaikan rasa prihatin selama berlangsungnya Operasi Lilin Candi masih saja terjadi kecelakaan lalu lintas meminta korban jiwa.

Memang, jumlah angka kecelakaan selama Operasi Lilin Candi tahun 2023 lebih sedikit dibanding kegiatan sama setahun sebelumnya. Demikian, juga korban tewas mapun luka luka.

Ini, dapat dilihat dari data Operasi Lilin Candi 2023 jumlah kecelakaan lalu lintas tercatat 401 kasus. Dari jumlah kejadian itu meminta korban tewas 14 orang, luka berat 18 dan 151 orang mengalami luka.

Baca Juga: 7 Film Indonesia yang Tayang di Bioskop Pada Januari 2024, Ada Ancika: Dia yang Bersamaku 1995!

Sedangkan kegiatan serupa setahun lalu angka kecelakaan tercatat lebih tinggi dibanding tahun 2023. Yakni, selama Operasi Lilin Candi 2022 tercatat 579 kasus meninggal 37 orang, luka berat 12 orang dan luka ringan 652 orang.

Kabid Humas yang didampingi Dir Lantas Polda Jateng Kombes Pol Sony Irawan menyinggung mengenai jumlah kecelakaan selama setahun sebelum digelar Operasi Lilin Candi di Jateng cukup tinggi. Yakni, tercatat 1.119 kasus meminta korban jiwa 126 orang, luka berat 3 orang dan luka ringan 1.384 orang.

Dir Lantas Kombes Pol. Dony Irawan mengatakan penyebab terjadinya kecelakaan lebih banyak karena faktor manusia (kelelahan) dan tidak mentaati rambu rambu lalu lintas. Kendaaran terlibat kecelakaan di dominasi kendaraan pribadi. Adapun, korban paling banyak pada usia produktif 20 sampai 50 tahun. (Cry)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

FEB Unimus Gelar Entrepreneurship Expo and Competition

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:30 WIB

HISPPI PNF Jawa Tengah Resmi Dikukuhkan

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:10 WIB

Kasus HIV/AIDS di Salatiga 1.055 Kasus

Kamis, 11 Desember 2025 | 10:05 WIB
X