FEB UKSW Gelar Economics Competition 2024  

Photo Author
- Senin, 29 Januari 2024 | 13:47 WIB
FEB UKSW Gelar Economics Competition 2024  
FEB UKSW Gelar Economics Competition 2024  

 

KRjogja.com, Salatiga - Program Studi (Prodi) Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menggelar Economics Competition (EC) 2024, Sabtu (27/01/2024) lalu.

Acara tahunan Prodi Ilmu Ekonomi ini dilaksanakan secara hybrid melalui platform zoom meeting dan secara offline di Balairung, UKSW. 

Sebanyak 95 siswa dari 39 sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia mengikuti kompetisi di bidang ekonomi bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah tersebut. 

Dekan FEB UKSW, Dr. Yefta Andi Kus Noegroho, mengatakan acara ini merupakan acara rutin yang diselenggarakan oleh Prodi Ilmu Ekonomi FEB untuk menggali dan memaksimalkan potensi siswa dalam bidang ekonomi. 

“Melalui kegiatan Economics Competition ini diharapkan dapat menambahkan wawasan siswa baik SMA maupun SMK berkaitan dengan perkembangan ekonomi yang terjadi di tengah kita,”katanya.

 Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Gatot Sasongko mengatakan  bahwa penyelenggaraan EC 2024 berbeda dari tahun sebelumnya. 

“Untuk pertama kalinya kami melaksanakan EC dengan menggabungkan kompetisi dan webinar secara bersamaan,” ungkapnya.

Baca Juga: Usai Sowan Sultan, Ketua PBNU Tegaskan Netralitas dalam Pemilu

Lebih lanjut disampaikannya, kegiatan EC 2024 ini mengusung tema Regenerating the Sustainability of Indonesia Economy Through Circular Economy. Ia membeberkan bahwa setiap pribadi memiliki peranan penting dalam mengembangkan negara. 

 Webinar yang diikuti oleh 254 peserta terdiri dari mahasiswa FEB, peserta kompetisi EC serta guru pendamping masing-masing sekolah ini menghadirkan dua narasumber. Mereka adalah Profesor Bidang Ilmu Ekonomi FEB Prof. Daniel Daud Kameo  dan Dosen Prodi Manajemen FEB Dr. Gede Ariadi. 

Dalam paparannya, Prof. Daniel Daud Kameo mengupas tuntas tentang “Circular Economy in Indonesia”. Ia menerangkan dalam mencapai sustainable development ditentukan oleh keseimbangan yang memperhatikan unsur ekonomi, lingkungan, dan sosial. 

Selain itu, lanjutnya, terdapat delapan tantangan dalam mewujudkan circular economy diantaranya mindset masyarakat, tingkat literasi, pemahaman masyarakat tentang waste, dan dukungan infrastruktur. “Circular economy dapat kita lakukan ketika adanya perubahan cara pandang masyarakat dan literasi tentang pentingnya pengelolaan sampah,” papar Prof. Daniel Daud Kameo yang juga merupakan Dekan Fakultas Interdisiplin (FID) UKSW.   

Sementara itu, Dr. Gede Ariadi memaparkan tentang “Circular Economy Initiative: Implementasi Strategi dan Pengelolaan Sumber Daya di Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (ASPADIN). “Circular economy merupakan sebuah sistem regeneratif yang meminimalkan input dan limbah sumber daya, emisi dan kebocoran energi,” kata Dr. Gede Ariadi yang juga merupakan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Perusahaan Air Kemasan Indonesia. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

FEB Unimus Gelar Entrepreneurship Expo and Competition

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:30 WIB

HISPPI PNF Jawa Tengah Resmi Dikukuhkan

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:10 WIB

Kasus HIV/AIDS di Salatiga 1.055 Kasus

Kamis, 11 Desember 2025 | 10:05 WIB
X