KRjogja.com JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubenur Jawa Tengah Nana Sudjana melepas 11.600 warganya Jawa Tengah yang ikut mudik gratis dengan menggunakan 239 armada bus, dari Taman Mini Indoesia Indah (TMII) Jakarta hari ini Sabtu (6/4). Belasan pemudik tersebut diberangkatkan menuju kampung halaman masing-masing di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Demikian dikatakan Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana kepada wartawan di Jakarta usai melepas ratusan bus dari TMII menuju Jawa Tengah. "Alhamdulillah pelaksanaan pelepasan mudik gratis secara simbolis sudah kami lakukan. Mudik gratis ini sebenarnya sudah dilaksanakan setiap tahun. Jumlahnya terus kita tingkatkan, karena sangat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan," kata Nana.
Selain di TMII, Pemprov Jateng juga memfasilitasi mudik gratis yang diberangkatkan dari Pusat Pendidikan Perhubungan TNI AD Cimahi, Bandung pada hari yang sama. Dari Bandung, diberangkatkan 17 armada bus, dengan jumlah penumpang 850 orang. Ini bentuk kepedulian Pemprov Jawa Tengah kepada warganya yang ada dirantau. Program ini juga sangat bermanfaat bagi para masyarakat yang akan mudik.
Program mudik gratis ini dikhususkan bagi masyarakat yang bekerja di sektor informal. Melalui program ini, akan bisa meminimalisir masyarakat yang mudik menggunakan motor, sehingga angka kecelakaan bisa ditekan. Selain itu, masyarakat dapat mudik dengan aman, nyaman dan tertib.
Putri, warga Wonogiri mengatakan sangat antusias dengan program mudik gratis dari Pemprov Jateng ini. Apalagi sudah tiga tahun ia tidak pulang ke kampung halaman. Dia bersama suami dan kedua anaknya mengaku senang saat mengetahui mendapat tiket mudik gratis.
“Suaminya saya sebagai buruh sangat terbantu dengan program ini. Jika kami harus merogoh kocek sendiri, paling tidak membutuhkan biaya hingga Rp 1,2 juta per orang untuk ongkos pulang pergi. Terima kasih sudah mengadakan mudik gratis ini. Semoga tahun depan jumlahnya tambah banyak,” tutur Putri.
Penumpang lain, Sodikin menuturkan, sudah dua kali mengikuti Program mudik gratis dari Pemprov Jateng. Dia mudik bersama 13 kawannya sesama pedagang tahu gejrot. Mereka mendaftar secara offline melalui Paguyuban Perantau Jawa Tengah. Sodikin mengaku senang. Biaya transpot untuk mudik bisa dimanfaatkan untuk membeli oleh-oleh untuk keluarga. (Bdi)