Krjogja.com - SALATIGA - Pemkot Salatiga melalui Dinas Koperasi dan UKM memberikan subsidi selisih harga kedelai kepada para perajin tahu tempe Rp 200 juta.
Bantuan ini disalurkan kepada 133 perajin melalui Primer Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Primkopti) Handayani Salatiga, Rabu (12/7/2023).
Harga kedelai sebagai bahan baku tempe dan tahu ini di Salatiga berkisar Rp 11.500 per kilogram.
Ketua Primkopti Handayani Salatiga Sutrisno Supriantoro mengatakan subsidi yang diberikan Rp 2.000 per kilogram. Dengan anggaran Rp 200 juta, maka bisa mensubsidi kedelai sebanyak 100.000 kilogram.
"Harga kedelai subsidi selisih harga ini Rp 10.000 per kilogram. Sedangkan harga kedelai di pasaran berkisar Rp 11.400 sampai Rp 11.500 per kilogram. ," kata Sutrisno Supriyantoro, Selasa (12/7/2023).
Ia juga mengapresiasi Pemkot Salatiga atas kepeduliannya kepada para perajin tahu tempe yang saat ini sedang diuji dengan fluktuasi harga kedelai. Subsidi selisih harga kedelai ini sangat berarti bagi perajin tahu tempe.
Perajin tahu tempe di Salatiga meminta Pemkot Salatiga bisa terus memberikan subsidi saat harga kedelai sudah tidak terjangkau. Langkah subsidi Ini untuk menutup selisih harga jual kedelai importir dengan kemampuan daya beli perajin tahu tempe.
"Jika harga kedelai tinggi, perajin tahu tempe pasti bangkrut dan menutup usaha," tegasnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Martini menjelaskan, subsidi selisih harga ini untuk meringankan perajin tahu tempe di Salatiga dalam membeli bahan baku (kedelai).
"Kami akan berusaha terus membantu meringankan perajin. Semoga subsidi ini bisa membantu para perajin tempe tahu," kata Martini. (Sus)