semarang

Mahasiswa Polines Ciptakan Batik Cap Motif Asam Jawa dari Limbah Kertas

Kamis, 24 November 2022 | 02:21 WIB
Batik

Krjogja.com - SEMARANG- Tim mahasiswa Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Politeknik Negeri Semarang (Polines) berhasil menciptakan "Balisam' (Batik dari Limbah Kertas dan Biji Asam). Tim terdiri Tiara Dalila Furqan (D-4 Analis Keuangan), Dina Setiya Rini (D-4 Analis Keuangan), dan Diksi Aisyah Isna (D-3 Teknik Listrik) dengan dosen pembimbing Dra Nurul Hamida MPd.


Ketua tim PKM-K, Tiara Dalila Furqan kepada pers di kampus setempat, Rabu (23/11/2022) menyampaikan kreativitas yang mereka hasilkan berupa batik cap ramah lingkungan yang dibuat menggunakan cap berbahan limbah kertas.


"Proses pembuatan Balisam berbeda dengan batik cap pada umumnya karena bahan perintang yang di gunakan bukan lilin melainkan bubuk biji asam yang dicampur dengan minyak goreng sehingga menghasilkan pasta yang disebut pasta gutha tamarind. Cap yang digunakan juga bukan cap yang berasal dari kuningan atau tembaga, melainkan dari limbah kertas yang dibentuk sesuai motif yang diinginkan" ujar Tiara Dalila.


Motif batik Balisam, ujar Tiara, terinspirasi dari tumbuhan asam jawa yang memiliki banyak manfaat. Mulai dari daunnya yang dapat digunakan sebagai obat, buahnya yang dapat digunakan sebagai bahan makanan dan minuman, serta batangnya yang dapat digunakan sebagai bahan perabot rumah tangga.


"Alasan lain yang menjadikan asam jawa sebagian motif karena asam jawa merupakan ciri khas dari Kota Semarang, yang merupakan kota lokasi kampus kami Politeknik Negeri Semarang. Kata "Semarang" ada yang menyebut merupakan kependekan dari "asem seng arang-arang" atau dalam bahasa Indonesia "tanaman asam yang tumbuh berjauhan"" ungkapnya.


Lebih lanjut seraya mengutip salah satu cerita rakyat, Tiara menyampaikan di zaman dahulu lokasi yang sekarang bernama Semarang merupakan wilayah dengan tanaman asam yang tumbuh saling berjauhan, sehingga diberikan julukan "Semarang".


Selain melambangkan nama kota Semarang, motif Balisam juga mengandung makna kekuatan akan sebuah proses di mana setiap kegagalan yang dihadapi bukanlah akhir dari semuanya. Setelah proses panjang yang dilewati akan membuahkan hasil yang bermanfaat untuk diri dan orang lain seperti daun asam yang rindang menaungi kehidupan sekitar.


"Hadirnya Balisam diharapkan dapat menyumbang keanekaragaman jenis batik di Indonesia dan turut serta melestarikan batik yang merupakan warisan budaya Indonesia ini" tandas Tiara.


Terkait dengan pemasaran, batik ini sudah dipasarkan melalui market place shopee dengan nama Toko Balisam. Untuk promosi pemasaran, tim melakukan melalui instagram. Tim juga mulai mencari mitra toko oleh-oleh di kabupaten dan Kota Semarang untuk penjualan secara offline. (Sgi)

Tags

Terkini

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

FEB Unimus Gelar Entrepreneurship Expo and Competition

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:30 WIB

HISPPI PNF Jawa Tengah Resmi Dikukuhkan

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:10 WIB

Kasus HIV/AIDS di Salatiga 1.055 Kasus

Kamis, 11 Desember 2025 | 10:05 WIB