semarang

BIPA UIN Walisongo Selenggarakan Outing Class Budaya Jepara

Selasa, 19 Juli 2022 | 07:43 WIB
IMG-20220719-WA0000

SEMARANG,KRJOGJA.com - BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) UIN Walisongo Semarang menyelenggarakan event outing class bagi mahasiswa asal Somalia, Thailand, dan Malaysia. Kegiatan bertujuan memperkenalkan budaya lokal yang ada di Jepara kepada para mahasiswa asing.

Event yang diberi nama ETHIC (Exploring Tourism, Heritage, and Intercultural Civilization) ini mengusung tema "Exploring Jepara Heritage". Acara diselenggarakan selama dua hari, Kamis-Jumat (14-15/7/2022) ini juga bermitra dengan UPT Pengembangan Bahasa Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara.

Acara ini sebagai salah satu bentuk tindak lanjut dari penandatanganan perjanjian kerja sama antara UPT Pengembangan Bahasa UNISNU Jepara dengan Pusat Pengembangan Bahasa UIN Walisongo Semarang Selasa 28 Juni 2022 lalu.

Pada hari pertama, mahasiswa asing belajar budaya di UNISNU Jepara. Acara berpusat di Gedung Perpustakaan UNISNU Jepara dengan pengenalan kebudayaan lokal bagi mahasiswa. Di sisi lain, para pengelola dan pengajar BIPA baik UIN Walisongo dan UNISNU Jepara sama-sama melakukan FGD ihwal Praktik Baik Tata Kelola dan Strategi Pengembangan Kurikulum BIPA.

Dr Sa'dullah Asa'idi MAg selaku Rektor UNISNU Jepara dalam sambutannya menyampaikan dukungannya dalam kegiatan ini.

"Dalam belajar bahasa, muatan budaya sangat penting. Oleh karena itu, mahasiswa asing juga perlu dikenalkan dengan budaya lokal. Pilihan belajar budaya di Jepara sangat tepat karena kota ini punya potensi budaya yang sangat kaya" ujarnya.

Pada sesi kelas budaya, Den Hasan, seniman asal Jepara yang juga turut menjadi pengisi kegiatan pengenalan budaya. Ia mengajak mahasiswa asing membuat mainan tradisional 'kitiran' yang berbunyi khas, disebut ethek-ethek.

"Meskipun bentuknya sederhana, tetapi mampu menggerakkan ekonomi kreatif warga seluruh desa" tuturnya dengan tempo yang khas saat menjelaskan mainan tradisional berbentuk kincir angin tersebut.

Mahasiswa terlihat antusias menyimak penjelasan dan mencoba mempraktikkan membuat mainan tradisional.

"Bagus sekali. Saya senang. Saya bisa buat sendiri mainan tradisional ini.", kata Nikpatimoh Phudaro, mahasiswi asal Pattani (Thailand) yang saat ini tengah menempuh studi S1 pada Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo Semarang.

Selain ke UNISNU, mahasiswa juga belajar mengenal gamelan dan wayang di Yayasan Marga Langit Pimpinan Ki Dalang Hendro Suryo Kartiko, S.Sn.

Pada kesempatan ini, mereka mendapat cerita tentang filosofi wayang. Mahasiswa asing juga berkesempatan mencoba memainkan perangkat gamelan didampingi tim Seni Kawawitan dari Yayasan Marga Langit Jepara.

Kegiatan dilanjutkan hari kedua dengan mengunjungi Sentra Tenun Troso. Mahasiswa asing tidak hanya dikenalkan dengan peralatan tradisional untuk menenun, tetapi juga melihat proses benang yang berubah jadi sehelai kain.

“Prosesnya panjang sekali. Buatnya lama. Tapi unik dan seru" testimoni Fatah, mahasiswa asal Somalia.

Halaman:

Tags

Terkini

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

FEB Unimus Gelar Entrepreneurship Expo and Competition

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:30 WIB

HISPPI PNF Jawa Tengah Resmi Dikukuhkan

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:10 WIB

Kasus HIV/AIDS di Salatiga 1.055 Kasus

Kamis, 11 Desember 2025 | 10:05 WIB