SEMARANG, KRJOGJA.com - Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang menginisiasi berdirinya Paguyuban Pengelola Rumah Ibadah sebagai forum silaturahmi para pengelola ruma ibadah lintas agama.
Gagasan tersebut mengemuka ketika dilontarkan Ketua DPP MAJT Prof Dr KH Noor Achmad MA dan langsung disetujui berbagai tokoh lintas agama yang hadir dalam acara Buka Bersama Lintas Agama di Aula MAJT Jalan Gajah Semarang, Sabtu (25/5/2019) sore.
Prof Dr KH Noor Achmad MA menyampaikan pemikiran tersebut sudah muncul setahun lalu, namun pada kesempatan buka bersama kali itu baru disampaikan kepada forum dan mendapat tanggapan positif dan dorongan agar secepatnya dibentuk.
Para tokoh umat beragama yang hadir antara lain Romo Aloysius Budi dari Katolik adalah yang pertama setuju dan langsung mendukung. "Kami rasa ini gagasan yang positif dalam rangka membangun persatuan dan kesatuan antar umat beragama untuk menyatukan persepsi tentang ke-bhinneka-an. Sehingga antar rumah ibadah nantinya bisa menjadi pelopor mempersatukan umat dalam konteks kebangsaan, sebagimana yang telah dilakukan MAJT ini mengundang Buka Bersama dengan tokoh lintas agama," ungkap Romo Budi.
Sementara tokoh Tionghoa Semarang, Haryanto Halim pun menyambut positif gagaran Prof Dr KH Noor Achmad MA, dimana menyatukan para pengelola rumah ibadah dalam sebuah forum silaturahmi akan mempererat hubungan lintas agama dan bisa menjembatani bila ada permasalahan atau gagasan-gagasan yang melibatkan lintas agama.
"Saya merasa ada kejutan dan terhormat bisa datang dan diundang di acara Buka Bersama di MAJT. Karena itu saya datang ke masjid ini mengenakan sarung, dan saya merasa terharu ketika ada yang memberi saya peci dan dengan senang hati saya kenakan. Ini merupakan penghargaan yang luar biasa dari saudara-saudara muslim di MAJT ini. Semangat seperti inilah yang menjadi ciri muslim di nusantara dan bisa menjadi panutan umat muslim di seluruh dunia," papar Haryanto Halim.
Sesepuh Masyarakat dan mantan Gubernur Jateng, Drs KH Ali Mufiz MPA yang hadir merasakan pertemuan lintas agama yang diinisiasi MAJT setiap tahun dalam kegiatan Buka Bersama telah banyak manfaat dan harus terus ditindak lanjuti dengan kegiatan yang lebih intens. Termasuk ide untuk bisa mewadahi para pengelola rumah ibadah sebagai forum komunikasi.