semarang

Petugas Gagalkan Daging Glonggongan dari Boyolali

Jumat, 16 Juni 2017 | 13:10 WIB

GROBOGAN,KRJOGJA.com – Tim gabungan dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Kesehatan (Dinkes), Satpol PP dan Polres Grobogan, Jumat (16/06/2017) dini hari, menggagalkan pengiriman daging sapi glonggongan dari Boyolali yang akan dipasarkan di Pasar Induk Purwodadi dan beberapa pasar tradisonal di daerah itu.

Daging sekitar 3 kuintal tersebut diangkut mobil pikap dan sepeda motor. Kedua pelak, Tari (45) dan  Sulistianto (35), keduanya warga Boyolali, mengaku barang yang diharamkan MUI tersebut berasal dari Ngampel Boyolali

“Sebenarnya, kedua pelaku ini merupakan pemain lama dan sudah sering tertangap setiap ada razia. Tetapi tidak kapok-kapok,” ungkap Kepala Disnakkan Grobogan drh Riyanto MM, usai memimpin razia.

Sebelum kena razia, tim gabungan menyisir di beberapa sudut kota, diantaranya di gapura batas Kota Purwodadi arah Solo. Sebuah mobil pikap Nopol AD 1843 HM meluncur dari arah Solo dengan kecepatan tinggi. Begitu sampai gerbang batas kota, mobil bercat hitam tersebut dihentikan. Awalnya si pengemudi bilang tidak mengangkut apa-apa.

Sedangkan Tari, pemiliknya,  yang duduk di samping sopir pura-pura tertidur. Ketika terpal dibuka, petugas mendapati daging sapi sekitar 209 kilogram. Petugas langsung mengecek dengan alat pengukur kadar air.

“Kadar airnya antara 82-83 persen. Dugaan kuat daging glonggongan. Batas toleransi daging sehat kadar airnya 77 persen,” tegas Riyanto.

Selang setengah jam kemudian, petugas menghentikan sepeda motor yang datang dari arah sama membawa yang dibelakangnya ada bronjong. Ketika diperiksa, daging seberat 100 kilogram yang diangkutnya itu kadar airnya juga cukup tinggi sekitar 83 persen. Pengendara sepeda motor Sulistianto tidak bisa mengelak dan hanya pasrah ketika daging yang dibawanya diangkut petugas.

Menurut Riyanto, daging yang diduga glonggongan ciri-cirinya antara lain warna pucat, jika diraba berair, diangkat netes air, bau agak anyir dan harga jual relatif murah sekitar Rp 75.000-85.000 perkilogram. Sedangkan harga daging sehat mencapai Rp 100.000 – 120.000 perkilogram. “Jika ingin membeli daging sehat lebih baik beli di kios resmi di Pasar Induk Purwodadi,” pintanya. (Tas)

Halaman:

Tags

Terkini

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

FEB Unimus Gelar Entrepreneurship Expo and Competition

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:30 WIB

HISPPI PNF Jawa Tengah Resmi Dikukuhkan

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:10 WIB

Kasus HIV/AIDS di Salatiga 1.055 Kasus

Kamis, 11 Desember 2025 | 10:05 WIB