SEMARANG KRJOGJA.com - Pertamina MOR IV Jateng & DIY membeayai tindakan operasi katarak bagi 80 pasien kurang mampu dari Semarang dan sekitarnya, Senin (22/5/2017) di RS Columbia Asia Semarang. Kegiatan Operasi Katarak Gratis ini pembeayaannya ditanggung PT Pertamina melalui dana CSR Pertamina Sehat dan bekerjasama dengan RS Columbia Asia Semarang.
GM Pertamina MOR IV Jateng & DIY Ibnu Chouldum memaparkan bahwa kegiatan Operasi Katarak Gratis bagi Masyarakat Kurang Mampu di Semaran.g dan sekitarnya merupakan salah satu kepedulian Pertamina kepada masyarakat di bidang kesehatan.
"Melalui CSR Pertamina Sehat kita bantu untuk membebaskan katarak melalui tindakan medis bagi masyarakat yang kurang mampu. Harapannya setelah operasi bapak dan ibu penderita katarak bisa melihat kembali dengan normal. Setelah penglihatannya normal, harapan kami bisa produktif lagi dengan melakukan kegiatan positif," ungkap GM Pertamina MOR IV Jateng & DIY Ibnu Chouldum kepada wartawan yang mewawancarainya.
Menurutnya minat masyarakat untuk mengikuti operasi katarak yang difasilitasi Pertamina ini cukup banyak. Tercatat selama dua hari sebelum dilakukan operasi, ada 133 penderita katarak dari warga kurang mampu. Namun setelah dilakukan seleksi yang lolos administrasi dan segera menapatkan tindakan medis operasi ada 80 pasien.
Pertimbangan seleksi yang akhirnya mendapatkan 80 pasien adalah karena faktor emergensi yang mengharuskan dioperasi, lalu juga adanya faktor atau tingkat keparahan penyakit katarak.
Direktut Utama RS Columbia Asia dr Roy Hardjolukito Sp PD mengungkapkan senang bermitra dengan Pertamina dalam menggelar kegiatan sosial berupa Operasi Katarak Gratis bagi warga tidak mampu. Sebab secara tidak langsung rumah sakitnya telah berkiprah bagi terciptanya kesehatan masyarakat.
Menurut dr Roy Hardjolukito, operasi katarak yang dilakukan di RSnya tidak menggunakan sobekan atau sayatan, melainkan melalui teknik seperti penyuntikan yang isinya terdapat lensa lipat.
"Suntikan tersebut untuk memasukkan lensa lipat yang akan dipasang di kornea mata pasien yang hanya membutuhkan luka sayatan sekecil 1 mm", ungkap dr Roy.