SEMARANG (KRjogja) - Sekitar 2,8 juta konsumen R-1/900 V di Jawa Tengah dan DIY, bakal dimigrasikan menyusul kebijakan pemerintah mengurangi subsidi listrik. Dari seluruh konsumen yang harus migrasi tersebut, penghematannya mencapai sekitar Rp 3,6 triliun pertahun.
"Konsumen PLN golongan R-1/900V, di Jateng dan DIY yang akan dimigrasikan berjumlah 2,8 juta, atau 8,3 persen," papar Benny Marbun, Kepala Divisi Niaga PT.PLN (Persero), dalam acara sosialisasi Kebijakan Subsidi Listrik Tepat Sasaran, di Semarang, Selasa (13/12/2016).
Hadir dalam acara tersebut, Kepala Unit Komunikasi Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Rudi Gobel dan Direktur Pembinaan Kebudayaan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Satya Sulvanitra.
Benny mengungkapkan, ada 20 juta warga di Indonesia yang sebenarnya tidak layak dapat subsidi listrik. Oleh karenanya, setelah melalui verifikasi yang ketat akhirnya para pelanggan R-1/900V sebagian besar akan mulai dikurangi subsidinya.
"Saat ini 40 persen warga termiskin hanya menikmati subsidi kurang dari 30 persen, sementara sisanya dinikmati oleh golongan orang mampu," ujar Rudi.
Dengan pengaturan subsidi baru ini, kata Rudi, pemerintah bisa menghemat anggaran sekitar Rp 25 triliun dalam setahun. Dengan demikian dana tersebut bisa digunakan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur listrik dan melayani 10 juta masyarakat yang belum menikmati listrik. (Ogi)