KENDAL (KRjogja.com) - Desa Weleri Kecamatan Weleri jika dilihat dari lokasinya bukan lagi sebuah desa, namun sudah dikategorikan sebagai wilayah perkotaan. Pasalnya banyak pemukiman padat penduduk didesa yang berada di jalur pantura tersebut.
Prioritas pembangunan di Desa Weleri saat ini bukan lagi pembangunan jalan namun justru prioritas pada pembuangan air limbah. Saat Dana Desa tahap pertama dikucurkan sebesar Rp. 372,7 Juta diperuntukan membangun Sistem Pembuangan Air Limbah (SPAL).
SPAL merupakan saluran untuk membuang air buangan dari kamar mandi, tempat cuci dan juga dapur. Jika sistem pembuangannya tidak bagus maka akan menjadi penyebab penyebaran penyakit, selain itu juga tidak mengotori lingkungan. Semakin padat sebuah pemukiman tentunya pembuangan limbah rumah tangga menjadi masalah besar, apalagi dengan jalan yang sempit akan sangat sulit membuat got di kanan kiri jalan, pasalnya akan memakan jalan dan menjadi semakin sempit. Hal ini membuat warga desa Weleri dengan bergulirnya dana desa meminta kepada pemerintah desa untuk memperbaiki dan mambuta saluran pembuangan air limbah tersebut.
Kepala Desa Weleri Kiswoyo, SE saat ditemui KR Selasa (4/10) menjelaskan karena posisi jalan didesanya sempit dan tidak memungkinkan membuat got karena akan semakin mempersempit jalan. Idepun didapat yaitu dengan membuat SPAL yang dibangun tepat titik tengah jalan. "Langkah yang harus ditempuh desa agar sistem pembuangan air limbah bisa berjalan dengan lancar, maka kami membuat SPAL tersebut tepat ditengah jalan," ujar Kiswoyo.
Posisi SPAL tepat di titik tengah jalan, dibuat saluran dengan kedalaman 50 cm dan lebar 50 cm, selanjutnya ditutup dengan lempengan beton sehingga bisa dibuka seandainya ada saluran yang tersumbat. SPAL yang dibuat dihubungkan dengan sungai terdekat sehingga air bisa mengalir kesungai. Setiap rumah tangga juga diharuskan membuat pipa saluran kedalam SPAL yang dibuat sehingga pembuangan air rumah tangga mengalir ke SPAL tersebut. (Ung)