Krjogja.com - Demak - Pemkab Demak melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dinperkim) Kabupaten Demak menyambut positif program Pemprov Jateng 'Tuku Lemah Oleh Omah'. Walau pun saat ini masih pada tahap pihak yang wilayahnya menjadi lokasi program yang dilaksanakan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Provinsi Jateng, diharapkan ke depan warga Kabupaten Demak yang belum memiliki rumah pun bisa turut terdaftar sebagai peserta program 'Tuku Lemah Oleh Omah'.
Kabid Perumahan Dinperkim Kabupaten Demak Rondiyah SE MM MSi menjelaskan, program 'Tuku Lemah Oleh Omah' merupakan program Pemprov Jateng dalam rangka menurunkan angka kekurangan rumah (backlog). "Tahun 2023 ini ada beberapa rumah yang dibangun terkait program tersebut dilokasikan di kawasan Mranggen Kabupaten Demak," ujarnya.
Baca Juga: BKKBN Konvergensikan Kekuatan Turunkan Stunting
Adapun kriteria masyarakat penerima bantuan stimulan ''Program Tuku Lemah Oleh Omah' antara lain, mereka sudah terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), terkena program relokasi pemerintah, memiliki lahan hak milik dibuktikan dengan sertifikat dan AJB. Selain itu belum memiliki rumah, berpenghasilan rendah dan sudah berkeluarga.
Bagi warga yang belum memiliki tanah dan memenuhi syarat, akan dibantu proses kredit di bank. Nantinya, penerima bantuan stimulan tersebut hanya mengangsur tanah, sedangkan rumahnya dibangunkan oleh Pemprov Jateng. Tenor atau lamanya mengangsur, akan disesuaikan kemampuan yang bersangkutan.
Baca Juga: Hal Ini Menjadi Penghambat Pertumbuhan Motor Listrik di Indonesia
Sebagaimana diinformasikan Dinkominfo Provinsi Jateng, program 'Tuku Lemah Oleh Omah' sudah dilaksanakan oleh Pemrov Jawa Tengah sejak 2020. Pada 2020 tercatat sebanyak 200 unit rumah yang dibangun, pada 2021 sebanyak 186 unit rumah, dan pada 2022 sebanyak 253 unit. Rencananya pada 2023 ini sedang dibangun 615 unit rumah dengan pola tersebut. (*)