Krjogja.com Krjogja.com - SEMARANG - Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah Sumarno mengatakan, Pemprov Jawa Tengah mendorong komitmen semua pihak, terutama pemerintah kabupaten/kota un tuk menerapkan kebijakan dan inovasi menuju ekonomi hijau.
Hal itu disampaikan Sumarno kepada wartawan usai upacara peringatan ke-28 Hari Otonomi Daerah (Otda) bertema "Otonomi Daerah Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau dan Lingkungan Yang Sehat” di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah di Semarang Kamis (25/4). Menurut Sumarno, tema tersebut sejalan dengan visi misi Pemprov Jawa Tengah untuk menuju ekonomi hijau.
Sumarno berharap, momentum Hari Otda ini menjadi pengingat bahwa pemerintah daerah punya wewenang untuk menyelesaikan masalah. Untuk itu, dalam membuat kebijakan agar selalu mempertimbangkan sisi lingkungan.
"Termasuk di wilayah Pantai Utara Jawa Tengah yang begitu berat bebannya, ini adalah salah satu dampak lingkungan, karena kurang memperhatikan ekonomi hijau," tutur Sumarno.
Menurutnya, kondisi tersebut butuh kebijakan dan terobosan dari pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota, karena tidak sedikit kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pelanggaran terhadap peraturan dan kebijakan yang ada di pemerintah daerah maupun pusat.
Pemprov Jawa Tengah berharap di Hari Otonomi Daerah ini, komitmen dan ketegasan bersama menegakan perda, peraturan tata ruang dan wilayah, dan sebagainya," kata Sumarno.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam sambutan tertulisnya menyampaikan, dalam konteks ekonomi hijau, kebijakan desentralisasi memberi ruang bagi pemerintah daerah untuk mengelola sumber daya alam secara lebih efisien dan berkelanjutan.
"Seperti industri pengolahan pertambangan, menjadi produk dan jasa yang diperbaharui dengan tetap memperhatikan potensi daerah, seperti pertanian, kelautan, dan pariwisata," kata Tito.
Menurut Mendagri, perjalanan otonomi daerah saat ini telah mencapai tahap kematangan untuk melahirkan berbagai terobosan kebijakan yang memiliki nilai manfaat. (Bdi)