semarang

Gubernur Siap Kawal Bhikkhu Thudong Hingga Perayaan Waisak

Kamis, 16 Mei 2024 | 10:05 WIB
Gubernur Nana Sudjana (kiri)saat menerima bhikkhu thudong di ruang kerjanya. (KR-Budiono)

KRjogja.com, SEMARANG - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menyambut kedatangan puluhan bhikkhu thudong yang sudah tiba di Kota Semarang, Jawa Tengah. 

Pemprov Jawa Tengah bersama TNI-Polri siap mengawal dan menyukseskan ritual thudong hingga  puncak peringatan Waisak 2024.

Demikian dikatakan Pj GUbernur Jawa Tengah Nana Sudjana usai menerima kunjungan Panitia Thudong dalam rangka peringatan Hari Raya Waisak 2024 di ruang kerjanya Rabu (15/5).

Para bhikkhu thudong yang melakukan perjalanan dari Jakarta sekitar pukul 16.00 tiba di Gunungpati, Kota Semarang.

Setidaknya ada 40 bhikkhu yang melakukan ritual thudong. Di Semarang mereka  bermalam di Vihara Buddha Dipa, Gunungpati. Keesokan harinya pada Kamis (16/5) para bhikkhu akan melanjutkan perjalanan ke Ambarawa. Setelah itu, berlanjut ke Temanggung,  kemudian diteruskan ke Borobudur, Magelang.

"Pemprov Jateng menyambut baik dari ritual keagamaan ini. Mereka adalah para biksu dari Thailand. Kami akan mengawal, mengamankan, dan menyukseskan seluruh rangkaian dari kegiatan ritual thudong ini. Pemprov Jawa Tengah juga berkomitmen untuk ikut menyukseskan rangkaian puncak peringatan Hari Raya Waisak 2024 yang dipusatkan di Candi Borobudur,” tutur Nana.

Saat diterima Gubernur di ruang kerjanya, Bhante Kamsai Sumano Mahathera menyampaikan terimakasih atas dukungan yang diberikan oleh pemerintah dan masyarakat untuk menyukseskan dan melancarkan rangkaian Tri Suci Waisak 2568 BE/2024 Masehi.

"Kami berterima kasih kepada Indonesia. Kami asal Thailand dan ini tahun kedua (thudong). Manfaat thudong ini untuk kerukunan antara kami dengan Indonesia, masyarakat dengan masyarakat. Pemerintah juga sangat mendukung dan merestui kita," tutur Bhante Kamsai Sumano Mahathera usai bertemu Gubernur.

Bhante menjelaskan, thudong merupakan jalan spiritual yang tujuannya untuk melatih hidup sederhana, secukupnya, dan melepaskan dari keduniawian. Menurut Bhante, Buddha sudah pernah melakukan 2.566 tahun lalu.

Kalau di Indonesia jarang ada bhikkhu jalan seperti itu. Tapi kalau di Thailand sudah menjadi kebiasaan bhikkhu. Thudong juga membuktikan bahwa sepanjang perjalanan itu tercipta kerukunan yang sangat luar biasa di antara masyarakat dan para bhikkhu. (Bdi)

Tags

Terkini

Libur Nataru, PLN Siagakan 315 SPKLU di Jateng-DIY

Jumat, 19 Desember 2025 | 23:10 WIB

FEB Unimus Gelar Entrepreneurship Expo and Competition

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:30 WIB

HISPPI PNF Jawa Tengah Resmi Dikukuhkan

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:10 WIB

Kasus HIV/AIDS di Salatiga 1.055 Kasus

Kamis, 11 Desember 2025 | 10:05 WIB